PADANG (GemaMedianet.com) –- Pasca viralnya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Padang sekaitan dugaan pemaksaan pemakaian Jilbab pada siswi Non Muslim belum lama ini, proses belajar mengajar (PBM) di sekolah yang berada di kawasan Simpang Haru ini tetap berjalan normal.
Bahkan keceriaan, keramahan dan kedisiplinan warga sekolah masih tak hilang dan berlangsung seperti biasanya.
"Ya, untuk proses belajar mengajar tetap eksis, dan sepertinya tidak berpengaruh banyak pada warga sekolah. Meskipun beberapa waktu terakhir, memang banyak tamu yang datang berkunjung," kata Kepala SMKN 2 Padang Rusmadi kepada awak media di ruang kerjanya, Kamis (11/2/2021).
Menurutnya, sebelum peristiwa itu viral di media sosial (medsos), apa yang telah berlangsung bertahun-tahun selama ini di sekolah berjalan normal dan tanpa gejolak. Bahkan, semua Siswi Non Muslim yang ada di sekolah justeru mengaku senang dan nyaman ketika memakai penutup kepala atau jilbab di lingkungan sekolah.
"Ketika ada kegiatan keagamaan di mushalla lingkungan sekolah mereka justeru berbaur dan masuk ke mushalla," ujar Rusmadi.
Oleh karena itu, berkaca pada pengalaman masa terdahulu, maka apa yang sempat terjadi di masa sekarang ini, menurut Rusmadi, hanya sebuah kesalahpahaman saja. Bahkan, siswi yang tersangkut dengan peristiwa viral itu, yakni
Jeni Cahyani Hia, kelas X OTKP 1 tetap bersekolah seperti biasa
Rusmadi berharap, kekhilafan dan simpang siur informasi di media sosial dapat diselesaikan dengan semangat kesamaan dalam keberagaman.
Meski demikian, Rusmadi tak menampik apa yang telah terjadi menjadi sebuah penyemangat untuk berbuat lebih baik lagi ke depan. Diantaranya dengan melakukan pembenahan terhadap pemakaian penutup kepala atau jilbab di lingkungan SMKN 2 Padang.
Rusmadi menyebut, pihaknya sejauh ini juga telah mendapatkan arahan dan pertimbangan terkait hal itu dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Barat sendiri maupun Ombudsman.
"Kita akan buatkan aturan baru sesuai arahan dari Disdik serta Ombusdman," terangnya.
Sementara, untuk non muslim nantinya akan menyesuaikan saja dengan aturan baru, tambah Madi sembari mengakhiri pertemuan. (Ar/Mr)