27 April 2021
Pemprov Sumbar Beri Penghormatan Terakhir, Jenazah Alm Rusdi Lubis Dilepas Dengan Khidmat
53 Awak KRI Nanggala 402 Gugur Diajukan Kenaikan Pangkat, Berikut Daftar Namanya
Innalillahi Wainna Ilaihi Raajiun, Mantan Sekdaprov dan Tenaga Ahli DPRD Sumbar Rusdi Lubis Tutup Usia
PADANG (GemaMedianet.com) — Innalilahi wa innailaihi rojiun. Kabar duka datang saat sahur Selasa (27/4/2021) pagi tadi.
Riza Falepi : Lebih Baik Tidak Dibahas Kalau Hal Itu Merusak Persaudaraan Kita
Payakumbuh, Gemamedianet.com--- Wali Kota Riza Falepi menyampaikan kalaulah ini akan menjadi perusak hubungan baik antar daerah, lebih baik eks kantor bupati ini tidak usah dibahas. Pemerintah Kota Payakumbuh saat ini juga merasa tidak urgen untuk membahasnya..
"Janganlah kita merusak hubungan baik satu Luhak Nan Bungsu ini akibat urusan yang kalau itu akan membuat banyak pihak menjadi senang jadi tukang kipas. Tidak dibahas pun soal kantor tersebut tidak apa, karena saat ini belum menjadi prioritas kami," terangnya kepada media, Selasa (27/4).
Ditambahkannya, Pemkab Limapuluh Kota bisa jadi belum siap membahasnya dengan segala aturan yang mengikutinya, untuk itu kata Riza lebih baik didiamkan sajalah dahulu.
"Mungkin saja bisa dibicarakan suatu saat ketika hari baik dan mood orang Limapuluh Kota juga baik. Saat ini fokus ke Covid-19 lebih elok, lagipula ekonomi sedang tak baik, Pemko maupun Pemkab tak mungkin bisa bikin ini itu disana untuk dibangun dengan anggaran daerah, APBD takkan cukup," ulasnya.
Riza Falepi juga memberikan tanggapan atas tudingan yang menyatakan dirinya terlalu keras bicara terkait aset Pemkab Limapuluh Kota beberapa waktu lalu hingga memicu beberapa anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan Tokoh Luak Limopuluah membalas pernyataan Riza, bahkan sampai menyebut Payakumbuh jangan jadi "Sangkuriang".
"Itu bukan keras, tapi berbicara dalam koridor aturan dan tentu disampaikan apa adanya, walaupun pahit dan tidak sesuai selera kita. Namanya aturan, ya kita sampaikan apa adanya," terangnya.
Riza menegaskan kalau urusan kawasan eks kantor bupati bukan masalah besar baginya. Tidak diberikan ke Pemko Payakumbuh tidak apa, karena menurutnya saat ini masih belum dibutuh-butuhkan sekali.
Tapi, menurut hemat Riza, karena lokasinya berada di pusat kota, dia berharap Pemkab Limapuluh Kota dapat memperhatikan keindahan kota.
"Karena ada bangunan yang dibangun sudah sampai ke pagar, padahal itu melanggar dan bertentangan dengan tata ruang di Payakumbuh. Jangan sampailah kita pemko yang menegur, apalagi membongkar, tidak baik dan saya yakin pihak Pemkab tahu aturan," ungkap Riza.
Lebih lanjut Riza menyampaikan agar setiap yang ingin berkomentar terkait aset ini haruslah melihat pada aturan yang ada, jangan asal berkomentar saja, karena aturan soal aset serta aturan tata ruang dan aturan yang mengikutinya tidaklah mudah.
"Jangan sampai karena kita tidak tahu aturan terus berkomentar seolah-olah bisa diselesaikan dengan cara-cara yang sesuai selera kita saja," ujarnya.
Terkait dengan ada yang menyatakan harusnya dua pemda ini lebih mesra, Riza mempertanyakan kurang mesra dimananya?
"Saya baik kok hubungannya dengan bupati dan wabup, juga baik hubungan dengan bupati dan wabup sebelumnya, bahkan kadang saya masih main domino dengan pak Alis, dengan pak Fahmi, dan dengan mantan-mantan yang lain," ungkap Riza.
Kenapa Riza santai saja menanggapi persoalan tersebut karena masih banyak urusan-urusan yang harus dibereskan, termasuk terakhir persoalan Covid-19 yang masih menghantui. Riza memahami sebagai contoh adalah adanya keinginan sebagian warga Luak Limopuluah untuk membangun bangunan bersejarah di sana, secara aturan kata Riza itu jauh lebih rumit dan sulit.
"Kalau itu keinginan warga Luhak Limopuluah tentu bagus, tapi pemkab membangun di luar wilayah adminstrasinya bukan perkara mudah, kalau tidak hati-hati malah menjadi temuan bahkan bisa mangkrak di tengah jalan, sehingga bisa-bisa jadi monumen mangkrak," pungkasnya. (CAN)
Pemko Payakumbuh serahkan 1000 sembako untuk kaum duafa
Payakumbuh, Gemamedianet.com- Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Dafrul Pasi menyerahkan secara simbolis gerakan 1000 sembako untuk kaum duafa dan fisabilillah yang diselenggarakan oleh yayasan Al Huffazh Payakumbuh.
"Hari ini secara simbolis akan diserahkan sebanyak 224 paket sembako dari yayasan Al Huffazh untuk para pejuang kebersihan di Kota Payakumbuh," kata Kadis LH Dafrul Pasi kepada media di Kampus II Al Huffaz Sicincin, Selasa (27/04).
Atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh Dafrul mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pihak yayasan Al Huffazh serta para donatur atas perhatiannya kepada petugas yang selalu menjaga kebersihan dan keindahan Kota Payakumbuh.
"Semoga semua ini menjadi ladang amal bagi kita semua yang telah peduli dengan sesama apalagi dibulan yang penuh rahmad ini," ucapnya.
Sementara itu ketua yayasan Al Huffaz Edi Kusmana mengatakan gerakan 1000 paket sembako merupakan program rutin dari yayasan untuk membatu meringankan beban kaum duafa, fisabilillah, garim masjid serta untuk para pejuang kebersihan Kota Payakumhuh.
"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat dan sedikit membantu meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat Payakumbuh khususnya," katanya.
Untuk sembako, Edi Kusmana menyebut semuanya berasal dari sumbangan Wali santri, insan Al Huffaz dan komunitas kajian online bersama buya Zulkifli Muhammad Ali sehingga sudah terkumpul 1000 paket sembako yang siap dibagikan.
"Sembakonya berupa beras 5kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg, sirup 1 botol dan telur 1 trai," jelasnya.
Sebelum penyerahan sembako, acara diisi dengan tausiah dari buya Zulkifli Muhammad Ali dan kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Ibrahim
Wakapolres Jerry Syahrim serta ustad dan Ustazah yayasan Al Huffazh. (CAN)
Persiapan EPPD, Pemko Payakumbuh Terima Kunjungan Tim Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar
Payakumbuh, Gemamedianet.com— Dalam rangka persiapan pelaksanaan EPPD tahun 2021, dan merujuk dari surat Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat nomor 120/176/Pem-2021 tanggal 26 Maret perihal pembinaan LPPD kabupaten/kota tahun 2020, maka tim dari biro pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatra Barat lakukan persiapan pelaksanaan EPPD tahun 2021 terhadap kota Payakumbuh, Selasa (27/4/2021).
Kegiatan yang berlangsung di aula Randang lantai 2 kantor Walikota, turut dihadiri oleh wakil walikota Erwin Yunaz yang didampingi oleh Asisten I Yufnani Away dan Kabag Pemerintahan Aplimadanar. Dan dalam kesempatan pembinaan persiapan EPPD tahun 2021, seluruh kepala dan subbagian program yang ada di seluruh instansi yang ada diwajibkan hadir untuk mendengarkan arahan dari tim Provinsi Sumatra Barat tersebut yang dipimpin langsung oleh kepala bagian otonomi daerah biro pemerintahan Marliosni bersama kasubag evaluasi Qodriansah, dan kasubag urusan Sofianti dari Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.
Wakil walikota Erwin Yunaz saat membuka kegiatan bersama Asisten I Yufnani Away menyampaikan bahwa sebelumnya kota Payakumbuh telah pernah meraih penghargaan terbaik dalam LPPD sebelumnya.
“Dan dengan hadirnya tim dari provinsi Sumatera Barat, semoga akan dapat memberikan pencerahan lagi bagi kita pemerintah kota Payakumbuh dalam pelaksanaan EPPD tentunya”, harap Wawako Erwin.
Wawako juga turut menyampaikan bahwa kegiatan penyusunan LPPD yang dilaksanakan berpedoman pada PP Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
“Penyusunan LPPD Tahun 2020 yang disusun pada tahun 2021 ini, mengikuti sistematika yang berbeda dari tahun sebelumnya, oleh karena itu perlu pembinaan lebih lanjut dari Tim Provinsi Sumatera Barat guna kesempurnaan LPPD Kota Payakumbuh”, tutur orang nomor 2 di kota Payakumbuh tersebut.
Dan dengan dilaksanakannya kegiatan pembinaan dalam rangka persiapan pelaksanaan EPPD dari tim Provinsi Sumatera Barat itu, semoga Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan (EPPD) terhadap LPPD Kota Payakumbuh ini berjalan lancar dan harapannya tentu Pemerintah Kota Payakumbuh dapat mendapatkan nilai dan peringkat yang tinggi”, ungkap Erwin.
Sementara itu, tim biro pemerintahan Provinsi Sumatera Barat yang langsung dipimpin kepala bagian otonomi daerah Marliosni menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kedatangannya untuk melihat kesiapan pemerintah kota Payakumbuh dalam rangka mempersiapkan evaluasi yang disiapkan tim daerah yang nantinya akan dilanjutkan tim nasional.
Kabag otonomi daerah itu turut juga mengungkapkan jika kedatangan mereka hadir ke kota Payakumbuh untuk melihat agar tidak ditemukannya kendala dan masalah yang terjadi pada EPPD kota Payakumbuh.
“Dan jika tidak ada kendala dan masalah ini maka kita siap untuk melakukan proses evaluasi ini, gunanya nanti jika adanya persoalan IKK baru yang belum tertuang dalam EPPD ini tentu perlu kita diskusikan. Dan apabila hal ini nanti sudah masuk ke dalam tahap evaluasi, maka data yang ada sudah tidak bisa dirobah lagi, dan untuk itu kami hadir disini guna untuk melancarkan proses terhadap penilaian EPPD bagi kota Payakumbuh nantinya”, ungkap Marliosni.
Marliosni berharap melalui evaluasi ini pemerintah kota Payakumbuh mampu mendapatkan hasil yang terbaik sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan, pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat di Sumatra Barat khususnya dan di tingkat nasional pada umumnya.(CAN)
Riza: Bangun Payakumbuh, Mari Bekerja, Kurangi Bicara Omong Kosong
Payakumbuh, Gemamedianet.com--- Wali Kota Riza Falepi dikenal selama ini adalah seorang tipe pekerja keras. Buah kerja kerasnya itu dengan sudah sama-sama dirasakan oleh masyarakat bagaimana ‘makan tangannya’. Malah sebagian masyarakat meragukan apakah kerja pelanjut beliau nanti bisa lebih baik dari yang sekarang atau sekurangnya sama dengan yang sekarang.
Walaupun masa jabatannya akan berakhir tahun depan, namun di saat-saat akhir masa jabatannya, Riza masih sering turun ke lapangan, salah satunya turun ke petani dalam rangka mensosialisasikan pupuk pengganti urea yang susah dicari di pasaran, di Padang Tangah Payobadar, Selasa (27/4)
Kalaupun ada pupuk subsidi, itu tidak cukup, bahkan sering hilang nggak tentu ujung rimbanya. Lama bekerja mencari alternatif pupuk pengganti ke luar daerah, akhirnya Riza menemukan sejenis pupuk cair yang bisa meningkatkan produksi menjadi 8-12 ton/ha, dibandingkan dengan pupuk subsidi yang selama ini hanya 5-6 ton/ha.
Bahkan umur padipun bisa lebih pendek sehingga mampu berproduksi 3-4 kali dalam satu tahun. Kerja dari sisi yang begini jarang terekspos, kecuali petani yang berhubungan dengan Riza lah yang lebih tahu apa yang sedang diurusnya selain timnya di dinas pertanian.
Ketika ditanya lebih jauh oleh media mengapa kerja seperti ini tak banyak terekspose, Riza menjawab simpel.
"Kurangilah bicara, banyak bekerja, bangun kegiatan yang produktif untuk kemakmuran dan kesejahteraan kita bersama," ujar Riza, Rabu (28/4).
Pada kesempatan lain ketika polemik eks kantor bupati sedang menghangat, Riza juga sempat meminta masyarakat untuk mengabaikan polemik tersebut dan bangunlah Payakumbuh dengan cara-cara berbeda, karena selama ini pembangunan yang ada sangat tergantung pemda dan itu sangat lama akibat anggaran yang minim.
Riza menyampaikan di daerah-daerah yang lebih maju atau negara yang lebih maju, peran membangun lebih besar ada pada pihak swasta dan BUMN. Mereka bahkan memiliki porsi kontribusi membangun sekitar 80 persen dari total dana pembangunan tiap tahun, sementara pemerintah hanya sekitar 20 persen.
"Bisa dibayangkan pihak swasta dan masyarakatnya sangat produktif. Mengapa demikian? Karena mereka sangat inovatif sehingga mampu melahirkan produk produk berbilai tambah tinggi. Artinya setiap barang atau jasa yang dihasilkan memiliki keuntungan yang besar akibat inovasi produk yang bisa diciptakannya dan hal itu rata-rata berorientasi pemasaran ke luar daerah kita atau bahkan ekspor karena memang di luar sana yang banyak pasarnya. Tinggal kita berpikir demikian dan itu nggak cukup banyak cuap-cuap tapi minim kerja," papar Riza.
Diakui Riza, hal ini lama menjadi pemikirannya. Dia memimpikan Payakumbuh yang maju, didatangi banyak orang untuk berbisnis dan berproduksi, penuh inovasi dan sumber inspirasi bagi daerah lain. Bagi Riza apa yang diraih Payakumbuh selama ini walaupun cukup baik, tapi belum memuaskan Riza sama sekali.
"Selama kita belum mendefinisikan dan membangun basis pertumbuhan kita, maka hal itu akan rentan kita terperangkap dengan middle income trap atau kata lainnya cuman begini-begini saja dan akhirnya Payakumbuh tidak tumbuh ekonominya alias angka pertumbuhan ekonominya mandeg," tukuknya
Maka, kata Riza, perlu dipikirkan sumber-sumber keunggulan (competitive advantage) Payakumbuh yang akan menjadi cash cow atau sumber pertumbuhan tinggi kota sehingga dengan gamblang nampak kesejahteraan itu di Payakumbuh, dan itu digarapkan sustainable atau berkelanjutan. Untuk itu dibutuhkan kerja keras, daya inovasi dan kerja cerdas dari warga Payakumbuh agar kita bisa maju.
"Dengan alasan itulah saya menghimbau kita semua untuk lebih banyak bekerja, berpikir, dan berinovasi. Kurangi omong kosong maupun polemik yang tidak berkesudahan. Semua memiliki kontribusi untuk itu, dan ini bukan hanya porsi pemda saja melainkan porsi kita semua untuk turut andil bagi kemajuan Payakumbuh," himbaunya.
Terakhir wali kota dua periode ini sambil berseloroh berpesan jangan sampai hadir atau tidak hadirnya kita di masyarakat tidak dirasakan orang lain, alangkah menyedihkan tipe warga yang demikian.
"Berikanlah kontribusi terbaik anda untuk Payakumbuh," ajak Riza. (CAN)