PALU, (GemaMedianet.com) — Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyerahkan bantuan uang sebesar Rp.1 miliar dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (10/10/2018).
Bantuan itu diserahkan di Kantor Gubernur Sulteng secara simbolis kepada Gubernur Longki Djanggola. "Bantuan ini sumbernya APBD. Uang sedang dalam proses transfer," ucap Nasrul Abit seperti dilansir dari akun resmi Facebook Wagub Nasrul Abit.
Wagub mengungkapkan, selain bantuan itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar juga menyalurkan bantuan sebesar Rp.150 juta bagi perantau Minang yang menjadi korban bencana itu.
"Ini bantuan dukacita. Ketua Baznas Sumbar, Prof. Syamsul Bahri Khatib yang menyerahkan pada perantau. Ikatan perantau minang nanti yang akan membagi, sesuai dengan aspirasi yang berkembang, lakukan dengan baik, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Jumlah ini memang masih kurang, belum dapat memenuhi seperti yang diharapkan," ulasnya.
Untuk itu, Nasrul Abit menghimbau warga Sumbar untuk terus mengumpulkan bantuan, khususnya dalam bentuk uang,. Selain itu, peralatan sekolah, dan makanan.
Kondisi terkini, sebut wagub, perekonomian setempat masih lumpuh. Belum ada toko-toko yang buka, dan banyak para pengusaha tinggalkan Sulteng. Kota Palu sendiri masih sepi dari aktifitas kegiatan perekonomian lainnya.
Sementara itu, data Perantau Minang yang menjadi korban bencana di Sulteng tercatat meninggal dunia 8 orang, belum ditemukan 12 orang, dan luka-luka 3 orang.
"Besok (11 Oktober 2018), evakuasi dan pencarian korban rencananya dihentikan. Bagi perantau yang belum ditemukan, kita harus mengikhlaskan. Dan lokasi bencana yang terkubur lumpur, dianggap kuburan massal," ulas Wagub Nasrul Abit.
Sedangkan untuk rumah Perantau Minang di Sulteng yang rusak akibat gempa tsunami, yakni tercatat 36 unit rumah rusak berat dan hilang, 4 unit rumah tersapu tsunami, serta rumah rusak sedang dan ringan sebanyak 105 unit.
Di tempat yang sama, Gubenur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sumbar atas kepedulian dan sumbangan Rendang-nya yang begitu enak dan lezat.
Soal makanan Rendang ini juga menjadi viral di media sosial, karena tidak tersalur kepada masyarakat. "Kita mengakui bantuan Rendang Padang tidak tersalur, karena memang gak bakalan cukup dengan jumlah hanya 1,6 ton. Oleh karena itu bagi masyarakat Sulteng yang berminat dengan Rendang, silahkan kunjungi posko-posko utama di dapur umumnya provinsi dan kabupaten/kota yang terkena bencana," seru Gubernur Longki Djanggola.
Dijelaskan, saat ini pengelolaan bantuan Rendang dilakukan oleh Dinas Sosial Sulteng. "Sepertiganya juga telah diserahkan kepada Perantau Minang yang ada di Sulteng," tukasnya.(Thamrin/em)