BOGOR, (GemaMedianet.com) — Saat Rakor dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama 33 Walikota se-Indonesia di Istana Bogor, Senin pagi (23/7/2018), Walikota Padang Mahyeldi menyampaikan ke Presiden agar seluruh situs porno diblokir. "
Permintaan tersebut saya sampaikan karena Narkolema sudah sangat mengkhawatirkan. Walaupun Pemerintah Pusat sudah mengambil tindakan, namun masih ada situs-situs porno yang bisa diakses," ungkap Mahyeldi kemarin di Surabaya, Senin (23/7/2018), menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi, sesaat sebelum menerima penghargaan Kota Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dijelaskan Mahyeldi, Narkolema (Narkoba Lewat Mata) atau biasa disebut juga dengan pornografi, memiliki bahaya dan efek yang sama dengan pengguna Narkoba, yaitu sama-sama bisa menyebabkan kecanduan.
Selain menjadi sebab terjadinya kerusakan otak permanen, Narkolema juga menjadi pemicu terjadinya berbagai perzinahan, pelecehan seksual, perkosaan, seks bebas, dan lain-lain, yang semua itu menjadi sebab munculnya berbagai penyakit dan bencana kemanusiaan.
Penelitian ilmiah menunjukkan, proses kecanduan Narkolema menunjukkan bahwa manusia memiliki PRC (Pre Frontal Cortex) yaitu bagian otak yang berfungsi untuk pusat pertimbangan dan pengambil keputusan.
"Bagian inilah yang tidak ada pada otak binatang, jadi PRC hanya ada pada manusia saja. PRC mudah rusak karena benturan fisik, zat kimia, narkotika, napza dan narkolema/pornografi," ujar Mahyeldi.
Jika pengguna narkolema dibiarkan saja maka akan menjadi pelanggan narkolema seumur hidup dan mengalami kerusakan pada PRC. Awalnya pengguna narkolema akan mengalami gangguan konsentrasi, menurunnya kemampuan dalam menimbang benar dan salah, serta berkurangnya kemampuan mengambil keputusan.
Pengguna narkolema akan mengalami penyimpangan seksual, menganggap pernikahan itu tidak penting dan orang lain hanya dianggap sebagai obyek seksual semata.
"Candu Narkoba sama dengan candu Narkolema. Otak akan mengingat apa saja yang akan memberi kesenangan," tambahnya lagi.
Rakor Presiden dengan 33 Walikota se-Indonesia di Istana Bogor tersebut membahas tentang perekonomian nasional, investasi, belanja modal, ASN dan persoalan kepegawaian serta efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan pemerintahan kota. (LL)