JAKARTA, (GemaMedianet.com) - Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas (Unand), Prof.Saldi Isra akhirnya resmi menjabat sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi. Saldi Isra menggantikan posisi Patrialis Akbar yang tersandung kasus suap beberapa waktu lalu.
11 April 2017
Teunku Jufri Melaju ke Final Tarung Derajat, Medali Emas Didepan Mata
Teunku Jufri atlet Solsel dikelas 53,1-57 kg putra membawa harapan masyarakat Solsel untuk memperoleh medali emas. Untuk sementara Solsel meraih 4 perunggu dan 1 perak. "Mudah-mudahan tercapai target satu medali emas," kata Kasi Olahraga Prestasi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solsel, Mil Ul Azmi pada awak media, Selasa (11/4/2017).
Sebelumnya, empat atlet Tarung Derajat Solsel masuk semifinal Pekan Olahraga Beladiri Daerah (Pordida) yang dihelat di GOR kampus Bung Hatta, Padang, 10 s/d 12 April 2017. "Benar berdasarkan data sementara pada hari pertama pertandingan empat atlet kita masuk semifinal," katanya.
Empat atlet tersebut diantaranya dua petarung putra dan dua petarung putri. Untuk putra yakni, Mahesa Fitra dikelas 37-41 kg asal SMPN 4 Solsel. Riski Rahmadani kelas 57-61 kg asal SMAN 5 Solsel. Sedangkan petarung putri, Hanifa Mulya Putri kelas 49-52 kg asal SMAN 5 Solsel dan Kevin Imra Volta Putri kelas 46-49 kg asal SMAN 5 Solsel.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solsel, Zulkarnaini memberikan apresiasi dan dukungan pada atlet supaya selalu berjuang untuk prestasi terbaik bagi bagi Solsel. "Kepada semua kontingen, official, pelatih dan para atlet agar selalu menjaga kesehatan dan berdoa supaya kita semua diberi hasil terbaik," katanya.
Sementara, Kabid Pemuda Olahraga, Ronny Yulkhairi sebagai ketua kontingen didampingi Mil Ul Azmi merasa bangga atas prestasi atlet tarung derajat Solsel yang ikut berlaga."Semoga bisa mewakili Sumbar ke tingkat nasional yakni Popnas Jawa Tengah nantinya. Kita mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Solsel agar anak kita meraih prestasi terbaiknya," tutupnya. (Okt)
Inilah Empat Atlet Tarung Derajat Solsel yang Masuk Semifinal pada Ajang Pordida
SOLSEL, (GemaMedianet.com) -- Empat atlet Tarung Derajat Solok Selatan (Solsel) masuk semifinal Pekan Olahraga Beladiri Daerah (Pordida) yang dihelat di GOR kampus Bung Hatta, Padang, 10 s/d 12 April 2017. "Benar berdasarkan data sementara pada hari pertama pertandingan empat atlet kita masuk semifinal,"kata Kasi Olahraga Prestasi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solsel, Mil Ul Azmi pada awak media, Selasa (11/4/2017).
Empat atlet tersebut diantaranya dua petarung putra dan dua petarung putri. Untuk putra yakni, Mahesa Fitra dikelas 37-41 kg asal SMPN 4 Solsel. Riski Rahmadani kelas 57-61 kg asal SMAN 5 Solsel. Sedangkan petarung putri, Hanifa Mulya Putri kelas 49-52 kg asal SMAN 5 Solsel dan Kevin Imra Volta Putri kelas 46-49 kg asal SMAN 5 Solsel.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solsel, Zulkarnaini memberikan apresiasi dan dukungan pada atlet supaya selalu berjuang untuk prestasi terbaik bagi bagi Solsel. "Kepada semua kontingen, official, pelatih dan para atlet agar selalu menjaga kesehatan dan berdoa supaya kita semua diberi hasil terbaik,"katanya.
Sementara, Kabid Pemuda Olahraga, Ronny Yulkhairi sebagai ketua kontingen didampingi Mil Ul Azmi merasa bangga atas prestasi atlet tarung derajat Solsel yang ikut berlaga."Semoga bisa mewakili Sumbar ke tingkat nasional yakni Popnas Jawa Tengah nantinya. Kita mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Solsel agar anak kita meraih prestasi terbaiknya,"tutupnya. (Okt)
UPSK Diharapkan Mampu Berikan Pelayanan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas
SOLSEL, (GemaMedianet.com) -- Pemerintah Solok Selatan (Solsel) meluncurkan secara resmi Program Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) bagi penyandang disabilitas, Senin (10/4) di aula kantor bupati setempat.
Sekretaris Daerah Solsel, Yulian Efi mengatakan bahwa program UPSK dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya arti kehidupan sehingga kita tidak melakukan diskriminasi kepada penyandang disabilitas. “Kita harus terus memberi motivasi dan semangat agar mereka tidak putus asa akan kekurangannya," ujarnya.
Kemudian, imbuhnya UPSK merupakan salahsatu sarana pelayanan dan rehabilitasi sosial yang berfungsi membeikan laayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, rujukan bagi penyandang disabilitas atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. “Saya berharap UPSK dapat memberikan pelayanan rehabilitasi sosial dan pelatihan keterampilan kepada penyandang disabilitas sehinggga mereka mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam tatanan kehidupan dan penghidupan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Sumbar, Suyanto mengatakan UPSK merupakan kegiatan luar panti yang merupakan sarana pelayanan bergerak yang bersifat multidispliner dan lintas sektor anatara lain bidang sosial, pendidikan dan kesehatan.“UPSK diarahkan menjangkau lokasi penyandang disabilitas sampai ke tingkat nagari agar memperoleh pelayanan kesejahteraan sosial sedini mungkin," katanya.
Berdasarkan data Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan desa/nagari Solsel pada 2017 penyandang disabilitas di Solsel tercatat sebanyak 70 orang cacat fisik, 37 orang cacat mental dan 105 orang cacat fisik dan mental.(Okt)
Adventure Tourism, Pilihan Tema Majapahit Travel Fair 2017
Menag Tinjau UN MA Pertama di Banjarmasin
BANJARMASIN, (GemaMedianet.com) – Menteri Agama RI (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meninjau hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Madrasah Aliyah (UN MA) di Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
Menag meninjau dua madrasah, yakni MA Zamzam Djaelani Kota Banjar Baru dan MA Pondok Pesantren Darul Hijrah Kabupaten Banjar.
Menag berharap proses Ujian Nasional Madrasah yang akan berlangsung hingga 13 April mendatang berjalan lancar. Kepada para siswa yang mengikuti UN, Menag berpesan untuk tetap percaya diri dan mengedepankan kejujuran.
"Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan UN di Madrasah Aliyah . Kita berharap prosesnya berlangsung dengan lancar dengan kejujuran," ujar Menag di Pesantren Darul Hijrah Banjarmasin, Senin (10/04).
"Kita berharap siswa-siswi kita yang mengikuti UN bisa mengerjakan soal soal yang diujikan dengan baik," tambahnya.
Meski UN bukanlah penentu kelulusan, menurut Menag, setidaknya dengan UN ini potensi siswa bisa dipetakan. Hasil UN juga bisa menjadi bahan pertimbangan para siswa untuk mengikuti jenjang lebih tinggi.
"Saya berharap mudah-mudahan para siswa, pengawas, dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan ujian ini bisa berproses sebaik-baiknya sehingga UN tahun in berjalan lancar dan sukses," ucapnya.
Usai meninjau UN, Menag memberikan bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) sebagai bentuk apresiasi kiprah madrasah dalam mendidik para siswa. Masing-masing MA mendapat Rp171 juta.
Ikut mendampingi Menag, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa UN MA tahun ini diikuti lebih dari 423 ribu peserta didik.
"Ujian Nasional MA Tahun 2016/2017 diikuti oleh 423.801 peserta didik," ujarnya.
Jumlah ini naik 13,62% (50.807 siswa) dibanding peserta UN MA pada tahun ajaran 2015/2016. M Nur Kholis Setiawan mengaku terjadi peningkatan signifikan peserta UN MA dalam lima tahun terakhir. Tahun 2013, UN MA diikuti 87.485 siswa, tahun 2014 diikuti 98.792 siswa, tahun 2015 diikuti 110.052, sedang tahun lalu diikuti 372.994 siswa. (em/hms)
Menag meninjau dua madrasah, yakni MA Zamzam Djaelani Kota Banjar Baru dan MA Pondok Pesantren Darul Hijrah Kabupaten Banjar.
Menag berharap proses Ujian Nasional Madrasah yang akan berlangsung hingga 13 April mendatang berjalan lancar. Kepada para siswa yang mengikuti UN, Menag berpesan untuk tetap percaya diri dan mengedepankan kejujuran.
"Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan UN di Madrasah Aliyah . Kita berharap prosesnya berlangsung dengan lancar dengan kejujuran," ujar Menag di Pesantren Darul Hijrah Banjarmasin, Senin (10/04).
"Kita berharap siswa-siswi kita yang mengikuti UN bisa mengerjakan soal soal yang diujikan dengan baik," tambahnya.
Meski UN bukanlah penentu kelulusan, menurut Menag, setidaknya dengan UN ini potensi siswa bisa dipetakan. Hasil UN juga bisa menjadi bahan pertimbangan para siswa untuk mengikuti jenjang lebih tinggi.
"Saya berharap mudah-mudahan para siswa, pengawas, dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan ujian ini bisa berproses sebaik-baiknya sehingga UN tahun in berjalan lancar dan sukses," ucapnya.
Usai meninjau UN, Menag memberikan bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) sebagai bentuk apresiasi kiprah madrasah dalam mendidik para siswa. Masing-masing MA mendapat Rp171 juta.
Ikut mendampingi Menag, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa UN MA tahun ini diikuti lebih dari 423 ribu peserta didik.
"Ujian Nasional MA Tahun 2016/2017 diikuti oleh 423.801 peserta didik," ujarnya.
Jumlah ini naik 13,62% (50.807 siswa) dibanding peserta UN MA pada tahun ajaran 2015/2016. M Nur Kholis Setiawan mengaku terjadi peningkatan signifikan peserta UN MA dalam lima tahun terakhir. Tahun 2013, UN MA diikuti 87.485 siswa, tahun 2014 diikuti 98.792 siswa, tahun 2015 diikuti 110.052, sedang tahun lalu diikuti 372.994 siswa. (em/hms)
10 April 2017
Pansus III DPRD Padang Minta Penganggaran OPD Sesuai Kebutuhan Prioritas
PADANG,
(GemaMedianet.com)
– Pansus
III DPRD Padang meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar dalam membuat anggaran
yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan prioritas di OPD bersangkutan. Begitu
juga tentang pencapaian hasilnya terhadap kepentingan masyarakat.
Proses Pemekaran 8 Nagari di Solsel Dapat Dukungan Wakil Rakyat
SOLSEL, (GemaMedianet.com) -- Delapan nagari (desa) di Solok Selatan (Solsel) menunggu proses register di tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk penataan nagari persiapan atau nagari pemekaran.
Sejauh ini proses pemekaran nagari di Solsel mendapat dukungan penuh dari DPRD setempat. Dukungan ini seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Solsel, Ali Sabri Abbas dan Armen Syahjohan pada awak media Minggu (9/4/2017).
Ali menyampaikan, pihaknya selaku wakil rakyat sangat mendukung pemekaran nagari di Solsel sebab selain mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga lebih memudahkan masyarkat dalam melakukan pengurusan yang berkaitan dengan pemerintah nagari. "Semakin banyak nagari semakin mudah mengurusnya. Nagari yang mekar dari nagari induk segera mengejar ketertinggalan dari nagari induk, apalagi jelang pemilu data penduduk lebih valid," ujarnya.
Jika dalam tahun ini nomor register nagari persiapan keluar dari provinsi Sumbar, imbuhnya pihak nagari yang menginginkan pemekaran diharapkan segera mempersiapkan segala-sesuatu. Baik personil, sarana dan prasarana. "Sebab, ini adalah keinginan nagari yang bersangkutan," katanya.
Disamping itu, katanya apabila jumlah nagari banyak tentunya alokasi Dana Desa (DD) yang diterima lebih besar. "Jika register sudah keluar, kami di DPRD bersama pemkab Solsel siap membuatkan Perda mengenai itu. Di Solsel saat ini hanya 39 nagari, jauh lebih sedikit jika dibandingkan pemkab Pessel yang berjumlah ratusan nagari," katanya.
Terpisah, Wakil ketua DPRD Solsel fraksi Gerindra, Armen Syahjohan mengatakan pihaknya mendukung pemekaran delapan nagari di Solsel. "Kita mendukung, jika tidak disetujui berarti DPRD tidak berpihak pada masyarakat dong," tandasnya.
Apalagi katanya, dana DD dari pemerintah pusat mencapai Rp1 miliar untuk tiap nagari yang secara otomatis berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Lebih banyak nagari tentu lebih baik,"tambahnya.
Sementara, Plt.Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Basrial mengatakan usulan penataan nagari ke provinsi Sumbar sejauh ini masih menunggu keluarnya nomor registrasi. Pada 2015 ada tiga nagari yang diusulkan dan 2017 lima nagari. "Usulan tiga nagari di 2015 lama dikarenakan menunggu keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 01 Tahun 2016 tentang penataan desa," katanya.
Permendagri No 01 Tahun 2016 tersebut imbuhnya, keluar pada Desember 2016 sehingga usulan penataan tiga nagari di 2015 belum memperoleh nomor register dari provinsi Sumbar. "Jika register sudah dapat maka baru diangkat pejabat sementara nagari yang mekar itu. Kemudian, dalam jangka waktu 1-3 tahun masih menggunakan alokasi anggaran dari nagari induk. APB nagari induk dipergunakan dan setelah itu baru diajukan perda ke DPRD Solsel," katanya.
Menurutnya, sejauh ini persyaratan penataan nagari sesuai UU Nomor 06 Tahun 2014 dan Permendagri Nomor 01 Tahun 2016 ke-delapan nagari yang diusulkan dalam penataan nagari tersebut telah memenuhi persyaratan. "Delapan nagari ini sudah oke, syarat mutlak itu adalah jumlah penduduk/jumlah KK, sekarang hanya menunggu register lagi,"katanya.
Adapun delapan nagari yang dalam proses menunggu register adalah, pada 2015 nagari Lubuk Gadang Tenggara pemekaran dari nagari Lubuk gadang Timur. Nagari Lubuk Gadang Barat pemekaran Lubuk Gadang Selatan (LGS). Nagari Lubuk Gadang Barat Daya pemekaran nagari LGS.
Pada 2017, nagari Pakan Rabaa Selatan pemekaran nagari Pakan Rabaa. Nagari Pakan Rabaa Utara Duo pemekaran nagari Pakan Rabaa Utara. Nagari Pekonina Alam Pauh Duo pemekaran nagari Alam Pauh Duo. Nagari Balun pemekaran nagari Pakan Rabaa Tengah dan Nagari Batang Lolo pemekaran nagari Pakan Rabaa Tengah.(Okt/Hln)
Dinas Pariwisata Ajak Masyarakat dan Pelaku Usaha Pariwisata Gencarkan Kemitraan
PADANG PANJANG, (GemaMedianet.com)
– Kerjasama
adalah kata kunci keberhasilan pariwisata. Demikian dikatakan Walikota Padang
Panjang diwakili Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pembangunan, Iriansyah Tanjung
saat membuka kegiatan Program Kemitraan, Capacity Building Masyarakat dan
Pelaku Usaha Pariwisata Kota Padang Panjang, yang berlangsung selama tiga hari dari
tanggal 4 s/d 6 April 2017 di Hotel Aulia, Kamis
(6/4/2017).