PADANG, (GemaMedianet.com) | Persoalan kebutuhan infrastruktur jalan lingkung yang layak hingga keluhan masyarakat terkait iuran sekolah kerap muncul pada setiap kunjungan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di masa reses.
Seperti aspirasi masyarakat yang ditampung kali ini oleh Ketua DPRD Sumbar Muhidi saat melaksanakan reses perseorangan masa persidang kedua tahun 2025 di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji, Senin (17/2/2025).
Kendati demikian pada Reses yang diadakan di Masjid Al-Tim Jihad daerah setempat, tak hanya infrastruktur jalan dan iuran sekolah yang diungkapkan, tetapi juga kebutuhan akan seragam sekolah gratis.
Menurut Muhidi, kebutuhan akan infrastruktur jalan akan ditampung dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan DPRD Sumbar. Begitupun dengan iuran-iuran sekolah yang dinilai membebani masyarakat akan dikoordinasikan dengan OPD terkait. Jika iuran terlalu membebani, dan tidak sesuai aturan, maka akan ditertibkan.
"Bahkan nantinya bisa diusulkan peraturan gubernur (Pergub) untuk mengatur iuran-iuran tersebut agar lebih ringan.
Jadi, akan diatur apa tugas komite dan apa tugas pihak sekolah terkait iuran," ujarnya.
Dia menyebut secara kelembagaan, DPRD Sumbar berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang layak bagi masyarakat, sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Termasuk di dalamnya meringankan biaya untuk seragam sekolah bagi anak-anak generasi bangsa.
"Untuk lebih lanjut, masyarakat bisa mengajukan aspirasi melalui dokumen resmi (proposal-red), sehingga bisa dibawa pada rapat resmi membahas rencana kerja pembangunan daerah," katanya.
Sementara itu, warga Kelurahan Korong Gadang Nandri mengungkapkan, 25 persen masyarakat Korong Gadang hidup pada garis kemiskinan, karena itu iuran-iuran yang ada di sekolah sangat membebani, termasuk kewajiban orang tua untuk membiayai seragam sekolah anak. "Jadi, mohon aspirasi ini ditindaklanjuti agar meringankan masyarakat," tuturnya.
Begitupun akses jalan lingkung yang menjadi akses masyarakat menuju mushola dan masjid yang ada di Korong Gadang, masih bebatuan. Hal itu juga diperburuk dengan penerangan yang tidak maksimal. "Jika orang tua akan sholat Subuh, melewati jalan seperti itu rentan terjatuh," ujarnya.
Warga Korong Gadang lainya, Marni menuturkan, pada salah satu sekolah terdapat iuran perpisahan sebesar Rp100.000, dan bagi masyarakat Korong Gadang yang mayoritas berekonomi lemah, angka tersebut cukup besar. "Untuk itu mohon solusinya dari Ketua DPRD Sumbar," tukasnya.
#Editor : Marzuki RH
0 comments:
Post a Comment