PADANG, (GemaMedianet.com) | Jika tak ada aral melintang, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Sosial setempat bakal menyalurkan bantuan hibah bagi 132 panti sosial yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota se Sumbar.
Penyaluran bantuan hibah guna pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan makan itu sebagai bentuk kepedulian Pemprov Sumbar terhadap nasib anak-anak kurang beruntung yang tinggal di panti-panti sosial.
Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah mengatakan, bantuan ini merupakan wujud kehadiran negara bagi anak-anak yang tinggal di panti-panti sosial. Tujuannya agar anak-anak yang hidup di panti mendapatkan hak yang sama, seperti halnya anak-anak lain yang tinggal bersama orangtua masing-masing.
Sekaitan itu, mantan Kepala Dinas Kebudayaan sangat berharap, bantuan yang diberikan tentunya dapat memenuhi kebutuhan permakanan anak-anak di panti. Begitu juga halnya kepada pengurus panti nantinya juga diharapkan dapat menyalurkan bantuan permakanan itu sebaik-baiknya sebagai bagian bentuk pelayanan terhadap kelayan panti.
Saifullah menyebut, ada empat kritria panti yang akan menerima bantuan hibah tahun ini, yakni Panti Penyandang Disabilitas, Panti Anak, Panti Lanjut Usia (LU), Panti Gelandangan dan Pengemis (Gepeng).
"Untuk Panti Penyandang Disabilitas ada 14 panti dengan jumlah kelayan 326 orang, Panti Anak 115 panti dengan kelayan 3173 orang, Panti LU 2 panti dengan kelayan 50 orang, serta 1 Panti Gepeng dengan kelayan 40 orang. Total 132 panti dengan kelayan 3.593 orang," jelasnya.
"Alhamdulillah, kami dari Dinsos Sumbar selalu siap untuk menyalurkan bantuan hibah sebaik-baiknya bagi panti-panti sosial, termasuk bantuan hibah di tahun 2025 ini,” kata Syaifullah kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (20/1/2025).
Kesiapsiagaan Tanggap Bencana dan Kedaruratan
Selain menyalurkan bantuan hibah tahun 2025, Syaifullah melanjutkan, sebagai dinas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, Dinsos Sumbar juga terus meningkatkan kesiapsiagaan tanggap bencana dan kedaruratan.
Bentuknya seperti penyediaan dapur umum untuk menambah kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana. Selain itu juga untuk menjalin koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Menurutnya, Tagana memiliki tugas untuk melaksanakan penanggulangan bencana, baik pra bencana hingga pasca bencana.
Untuk awal tahun ini, tambahnya, kegiatan yang dilakukan adalah memperkuat koordinasi antar anggota.
"Ini penting terus dilakukan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," tukas Syaifullah. (gmn/mz)
0 comments:
Post a Comment