Mukerwil ini dilaksanakan dengan tema "Peran Syarikat Islam dalam Ketahanan Pangan dan Ekonomi Syari'ah untuk memajukan Sumatera Barat" yang disampaikan Aguswanto Sekretaris Wilayah Syarikat Islam Sumatera Barat di arena Mukerwil.
Kemudian Aguswanto mengatakan, Mukerwil bertujuan untuk mengevaluasi program kerja dan minta laporan capaian-capaian program, serta kegiatan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se Sumatera Barat.
Mukerwil dilaksanakan sehari penuh yang diisi ceramah menghadirkan Nara Sumber Muhammad Khadafi, S.Kom dari Bawaslu Sumatera Barat dengan materi Pengawasan Partisipatif dalam rangka pengawasan Pemilihan Serentak 2024.
Nara sumber lainnya dari Dosen FIB Universitas Andalas dengan materi Membangun Kepedulian Organisasi Untuk Melakukan Pencegahan Potensi Pelanggaran di setiap Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 di Sumatera Barat secara Partisipatif (Organisasi Masyarakat tolak politik uang, Tolak politisasi SARA dan Cerdas Bermedia Sosial).
Selanjutnya nara sumber dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat dengan Materi Kampanye di Lembaga Penyiaran ; Sanksi dan Kesadaran Partisipatif Publik untuk melakukan Pencegahan.
Aguswanto menerangkan, disamping dari eksternal ada juga Narasumber dari Pengurus Pusat/LT Syarikat Islam dengan materi tentang Keorganisasian, Dahwah Ekonomi dan Pelaksanaan Sistem Aplikasi Keanggotaan Syarikat Islam (Saksi), serta pembentukan LAZ Syarikat Islam di Sumbar.
Mukerwil ini dengan peserta seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Cabang Se Sumatera Barat, Organisasi Sayap Kaum Syarikat Islam Sumatera Barat, ungkap Aguswanto.
Seperti diketahui, Syarikat Islam adalah organisasi massa pertama dan tertua di Indonesia. Didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905, awal berdirinya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, atas prakarsa H.O.S. Tjokroaminoto organisasi ini bermetamorfosis menjadi SI dan bergerak lebih politis untuk memerdekakan bangsa Indonesia (pr)
0 comments:
Posting Komentar