29 Agustus 2024

Kasus Perampokan Miliaran Mobil Jasa Pengisian ATM, Polda Sumbar Dalami Keterlibatan Oknum Polisi




PADANG, (GemaMedianet.comDalam beberapa hari terakhir kasus perampokan mobil jasa pengangkut uang dalam jumlah besar Rp5,1 Miliar, sempat mengejutkan warga Sumatera Barat. 

Perhatian publik masih tertuju pada perkembangan penanganan kasus yang berpotensi pada timbulnya rasa tak aman di tengah masyarakat.

Terkait hal itu Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menggelar konferensi pers pengungkapan kasus perampokan mobil jasa pengisian ATM yang terjadi di depan Jaya Sentrikon Fly Over, Kampung Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (28/8/2024). 

Konferensi pers yang berlangsung di Lantai Empat Mapolda Sumbar ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan didampingi oleh Kabid Humas Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, dan sejumlah pejabat utama Polda Sumbar.

Insiden dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini terjadi pada Senin (26/8/2024) malam di Flyover Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. Peristiwa itu melibatkan tiga tersangka yang berhasil ditangkap oleh petugas gabungan pada Selasa (27/8/2024) dinihari.

Dua dari tiga orang tersangka yang terlibat dalam perampokan mobil pengangkut uang ATM itu merupakan oknum polisi yang berdinas di Ditsamapta Polda Sumbar. Mereka adalah Briptu MPP (29 tahun) dan Bripda MSAD (21). 

Kedua oknum polisi ini melakukan perampokan bersama satu orang tersangka warga sipil, berinisial HS (38), yang telah ditangkap pertama sekali oleh tim gabungan. Dimana sebelumnya, HS mengaku seorang perwira polisi berpangkat Iptu. 

Uang miliaran tersebut rencananya akan diisi ke ATM BRI yang ada di beberapa wilayah di Kabupaten Padang Pariaman. Vendor pengisian uang ATM ini dilakukan oleh PT Bringin Gigantara. 

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di kesempatan itu menyampaikan, awalnya mobil ini membawa uang sebanyak Rp6,2 Miliar. Kemudian sebanyak Rp1,1 Miliar telah dipindahkan ke mesin ATM. 

"Sehingga di dalam mobil tersisa Rp 5,1 miliar," kata Irjen Pol Suharyono.

Kapolda menjelaskan, di perjalanan anggota polisi yang melakukan pengawalan di dalam mobil dihubungi oleh pelaku HS yang mengaku seorang perwira polisi. 

"Saat mobil berhenti, dua oknum polisi ini melakukan eksekusi. Dari keterangan saksi, pengawal, sopir, mendapat ancaman senjata api. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman," ungkapnya. 

Irjen Pol Suharyono mengungkapkan uang yang berhasil disalin ke mobil para pelaku sebanyak Rp2,5 miliar. Uang tersebut berada dalam kotak penyimpanan. 

"Motif dari oknum ini melakukan tindak pidana, masih kami dalami. Termasuk pertemuan antara pelaku sipil dengan dua anggota kami ini, seperti apa perencanaan masih kami dalami," imbuhnya. 

Briptu MPP diketahui sudah berdinas sebagai seorang polisi selama delapan tahun, sedangkan Bripda MSAD selama satu tahun 11 bulan. Penyidik masih mendalami otak aksi perampokan tersebut. 

Menurut Suharyono, penangkapan para pelaku tidak kurang dari 1x24 jam. Sehingga penyelidikan dan pemeriksaan masih dilakukan. 

"Dalam suatu tindak pidana ada sebagai otak pelaku, ini masih kami dalami. Ketiga pelaku ini yang mengeksekusi. Otaknya kami dalami," ujarnya. 

Lebih lanjut Suharyono menerangkan, keterlibatan salah satu anggota polisi yang bertugas melakukan pengawalan. Sampai saat ini statusnya masih sebagai saksi. 

"Sampai saat ini masih kami dalami anggota yang melakukan pengawalan. Sekarang masih saksi," pungkasnya. (pr)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan Bank Nagari

iklan KPU Pesisir Selatan

   

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog