PADANG, (GemaMedianet.com) | Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI yang berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) resmi dibuka oleh Presiden RI diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual.
Pada pembukaan kegiatan yang akan berlangsung mulai 10-15 Juni 2023 ini mengangkat tema "Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045".
Pembukaan kegiatan yang dipusatkan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir, Padang itu ditandai dengan pemukulan Gendang Tambua oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor.
Turut hadir dalam pembukaan itu ribuan kontingen petani dan nelayan seluruh nusantara itu Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Forkopimda se Sumbar, para bupati/wali kota beserta jajaran dan unsur terkait lainnya.
Presiden melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya menyampaikan, Penas KTNA tahun ini menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan.
Diantaranya seperti dampak fenomena iklim El Nino saat ini yang berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian.
Selain iklim yang cukup ekstrem, ketegangan politik di berbagai belahan dunia juga turut memberi tantangan yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.
"Untuk itu, melalui gelaran Penas KTNA ini diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh sektor pangan Indonesia. Momentum Penas sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan," ujarnya.
Senada, Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor menyebutkan ada 31 jenis kegiatan yang dibagi ke dalam 6 bidang pada gelaran Penas KTNA XVI Tahun 2023. Sedangkan Tema Penas KTNA XVI adalah "Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045".
Menurutnya, agenda ini sangat penting, karena seluruh peserta Penas dapat mendengar secara langsung apa yang menjadi kebijakan pemerintah dalam membangun pertanian di negeri ini.
Disebutkannya, peserta Penas juga dapat melakukan dialog dengan para penentu kebijakan di sektor pertanian dalam arti luas dan sektor perikanan. Termasuk di dalamnya sampai sejauh mana pemerintah melakukan perlindungan dan pembelaan terhadap petani dan nelayan.
"Selain itu juga ada acara rembuk madya dan rembuk utama, temu profesi, temu petani ASEAN dan mitra, hingga temu sukses petani dan penyuluh. Selanjutnya pameran pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan, pameran aquaculture, pameran agroforestry, expo serta kontes peternakan nasional, lomba stand, pengembangan digitalisasi dan jaringan informasi agribisnis," bebernya.
Ketua KTNA Nasional itu menambahkan, juga ada temu usaha agribisnis, temu bisnis tanaman pangan dan hortikultura, temu bisnis bidang perkebunan serta temu bisnis bidang peternakan, temu bisnis bidang kelautan dan perikanan hingga temu bisnis bidang kehutanan.
Pada bidang agribisnis, sebutnya, akan ada gelar dan temu teknologi, temu karya, karya wirausaha petani nelayan, peragaan, unjuk tangkas, dan asah terampil. Lalu akan ada studi banding, widyawisata dan pagelaran seni budaya.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar, para Bupati dan Wali Kota, unsur Forkopimda dan semua stakeholder terkait guna mendukung kesuksesan Penas KTNA XVI ini," tuturnya.
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya menyampaikan momentum Penas Tani ini adalah momentum legendaris karena sangat ditunggu dan dinantikan oleh seluruh petani, nelayan dan peternak seluruh indonesia. Ia menyebut meskipun sempat tertunda selama 3 tahun tapi tidak mengurangi semangat para petani dan nelayan untuk terus mengembangkan sektor pertanian nasional.
"Meski sempat tertunda selama 3 tahun akibat Pandemi Covid-19. Penyelenggaraan Penas Tani dan Nelayan ke XVI di Padang ini adalah obat dari puncak kerinduan tersebut, kami berterima kasih kepada seluruh insan pertanian indonesia yang telah tetap bersemangat untuk memajukan sektor pertanian nasional," ungkapnya.
Ditambahkannya, momentum Penas ini adalah momentum untuk mengkonsolidasi kerinduan dan memperkokoh pertanian indonesia, karena itu merupakan bahagian dari upaya memperkokoh bangsa melalui sektor pertanian.
(em)
0 comments:
Posting Komentar