PADANG, (GemaMedianet.com) | Pekerjaan aspal pada proyek jalan sering kali tidak sesuai dengan spesifikasi teknis saat pelaksanaan di lapangan. Akibatnya beberapa hal sering kali menjadi sorotan dalam pekerjaan aspal, antara lain komposisi campuran aspal, cara pemadatan aspal, dan suhu penghamparan aspal.
Temperatur atau suhu aspal harus tetap terjaga, oleh karena itu lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) harus disesuaikan dengan lokasi proyek.
Lokasi AMP yang baik adalah sebisa mungkin dekat dengan lokasi proyek, sehingga dapat mengurangi banyaknya kehilangan temperatur selama pengangkutan.
"Ya, Ini harus menjadi catatan bagi stakeholder agar hasil pekerjaan aspal tidak menjadi sorotan bagi para pihak yang berkepentingan dan termasuk bagi masyarakat sebagai pengguna jalan," ungkap Dharma ST, salah seorang pengamat konstruksi dalam suatu perbincangan santai di kawasan Sawahan, Padang Timur, Padang, Sabtu (3/5/2023).
Dikatakannya, pekerjaan aspal terbagi dalam beberapa tahapan, antara lain Pencampuran, Menuangkan aspal ke dump truck, Pemasokan ke alat penghampar, Pemadatan awal, pemadatan antara, dan pemadatan akhir.
Semua tahapan tersebut mempunyai ketentuan temperatur/suhu yang berbeda-beda.
Berikut suhu aspal saat pencampuran dan pemadatan.
Proses pelaksanaan Temperatur ºC
Pencampuran 145 – 155
Pemadatan awal 125 – 145
Pemadatan antara 100 – 125
Pemadatan akhir >95
Temperatur yang tidak sesuai atau lebih rendah dari spesifikasi saat pemadatan dapat mempengaruhi karakteristik dari hotmix antara lain dapat mengurangi nilai density, nilai stabilitas, serta nilai flow.
Pemadatan yang tidak sempurna mengakibatkan banyaknya rongga dalam campuran aspal, sehingga ikatan antara agregat dengan aspal tidak akan optimal dan mengakibatkan aspal lebih cepat rusak, pungkasnya.
(em)
0 comments:
Posting Komentar