PADANG, (GemaMedianet.com) | Gelombang dan arus secara terus menerus menggerogoti Pesisir Pantai Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sepanjang tahun. Oleh karena itu sangat diperlukan pelindung pantai yang efektif untuk mencegah abrasi, termasuk resiko tsunami.
Upaya itu salah satunya seperti pemecah ombak seawall atau batu grip yang akan dikerjakan di kawasan pantai Masjid Al Hakim dan sekitarnya berupa Proyek Pembangunan Pengaman Pantai Padang Kota Padang dengan pagu dana Rp.19 Miliar.
Akan adanya kegiatan di lokasi itu mendapat sambutan hangat dari beberapa pengunjung yang datang ke lokasi.
"Wah, jika itu terealisasi ke depan datang ke lokasi ini akan sangat menyenangkan. Sembari menikmati sunset, kita juga akan nyaman menikmati suasana laut dengan penambahan batu grip di sini," ungkap Lina (21), salah seorang mahasiswi dari kampus terkemuka di Ranah Bingkuang, Senin (29/5/2023) sore.
Kendati demikian, dia berharap pekerjaan nantinya dapat selesai sesuai skedul yang ada dan tentu saja berkualitas.
Senada, Yanto (21), pengunjung lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Untuk itu, mahasiswa fakultas hukum salah satu universitas terkemuka ini juga berharap proyek yang menggunakan anggaran pemerintah dan notabenenya berasal dari uang rakyat ini tidak molor alias tidak mengalami keterlambatan.
"Dari jadual plank informasi yang kita lihat sepertinya ada keterlambatan. Mungkin ada kaitannya dengan izin-izin, termasuk izin material atau batu, karena hingga sekarang belum terlihat ada kegiatan inti," ujarnya.
Kemudian saat ini, sebutnya, tengah dilakukan pembuatan direksi keet di lokasi di dekat pekerjaan.
Selain itu, juga sudah melaksanakan pengukuran, koordinasi dengan pemangku kepentingan dan pemerintah daerah setempat.
Sementara terkait rumor ketidaksiapan pemenang tender dalam melaksanakan kontrak kerja, Ilyas Firman mengakui ada sedikit keterlambatan tapi deviasimya masih dapat diterima.
"Rekanan sudah mengajukan izin material ke Pemerintah Provinsi melalui Dinas ESDM Sumbar dan Dinas PTSP Sumbar. Dan sepertinya pemerintah meresponnya dengan baik karena sudah tahu urgensinya dan siap gercep (gerak cepat, red)," terang Ilyas lagi.
Begitu juga rumor terkait track record pemenang tender, Ilyas Firman juga memastikan akan bekerja sesuai aturan.
"Kami sudah tindak lanjuti rekanan sesuai prosedur dan aturan pak," tuturnya.
Terakhir, ditambahkan pihaknya selalu respon positif terhadap semua kritikan, masukan dan saran.
Seperti diketahui, mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Padang kehilangan 21-49 meter per tahun di sepanjang 24,7 dari 74 km garis pantai sejak 2009 sampai 2018. Faktor yang mempengaruhinya diantaranya gelombang dan arus laut. Oleh karena itu banyak kalangan berharap proyek yang didanai begitu besar tentu harus dibarengi dengan kualitas yang baik. Karena ke depan, masyarakat lah penerima manfaat dari hasil pekerjaan sekarang.
(mz)
0 comments:
Posting Komentar