Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si, M.Si menyampaikan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo M6.9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km Baratlaut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Terkait Jenis dan Mekanisme Gempabumi, Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Selanjutnya, Gempabumi Susulan, bahwa hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,6.
Sekalian itu, maka BMKG merekomendasikan, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
BMKG selanjutnya akan terus melakukan monitoring muka air laut.Masyarakat yang berada di wilayah potensi tsunami agar tetap tenang dan menjauhi pantai hingga BMKG menyampaikan Peringatan Dini Tsunami Berakhir, jelasnya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
(pr)
0 comments:
Posting Komentar