PADANG, (GemaMedianet.com) | Guna mengatasi persoalan sampah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang mencapai 500-550 Ton per harinya, Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus berupaya mencarikan solusinya.
Selain mengharapkan dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemko Padang juga melakukan studi tiru ke berbagai pemerintah kota/kabupaten yang telah mampu melakukan pengelolaan sampah secara optimal di daerahnya.
Kali ini, Senin (13/2/2023), Wali Kota Padang Hendri Septa bersama jajaran melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota (Pemko) Cilegon, Provinsi Banten.
Kehadiran rombongan Wali Kota Padang itu pun disambut hangat Wali Kota Cilegon yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Maman Mauludin bersama Asisten II TB. Dikrie Maulawardana dan sejumlah kepala OPD terkait di lingkup pemko setempat dengan diskusi bersama di Kantor Balai Kota Cilegon.
Sejumlah kepala OPD Pemko Cilegon saat itu terlihat hadir Kepala DLH Ahmad Aziz Setia Ade Putra, PLT Kadisnaker Panca Nugrahestianto Widodo, Kadinkes Drg. Ratih Purnamasari serta Staf Ahli Bidang Sosial SDM dan Kemasyarakatan Sabri Mahyudin dan Kadinsos Nurfatma.
Selain itu juga hadir Kepala DKPP Eva Sarifah, Kadis Kominfo Didin Supriyatna Maulana dan dan PLT Dinas PTMPSP TB. Dendi Rudiatna.
Wali Kota Padang Hendri Septa dalam pertemuan itu mengatakan, kunjungan yang dilakukan pihaknya kali ini selain untuk bersilaturrahim juga sembari menggali ilmu dan informasi secara langsung dari Pemko Cilegon khususnya dalam pengelolaan sampah di Kota Cilegon.
"Kita tahun Cilegon merupakan kota pertama di Indonesia yang berhasil merubah sampah menjadi bahan bakar briket/co firing. Hal ini sebuah keberhasilan bagi sebuah kota dalam pengelolaan sampah. Untuk itulah kita ingin mendapatkan masukan dan saran, karena insya Allah di tahun ini kita akan menerima bantuan hibah dari Kementerian LHK berupa teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengolahan sampah di Kota Padang," imbuh Wali Kota.
Melalui teknologi ini kata Wako Hendri, nantinya sampah-sampah yang ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Aie Dingin akan menjadi energi terbarukan atau diproses menjadi energi alternatif untuk pembangkit listrik.
"Metode RDF ini adalah pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar/sumber energi. Bahan bakar hasil olahannya nanti akan dimanfaatkan oleh PT Semen Padang dan PLTU Teluk Sirih. Hal ini sangat positif sekali dalam upaya pengelolaan sampah di Kota Padang nantinya," ungkap pemimpin Kota Padang itu.
Bak gayung bersambut, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin mengaku menyambut baik atas kunjungan Wali Kota Padang bersama jajaran ke Pemko Cilegon kali ini.
Sementara terkait pengolahan sampah yang dibicarakan, ungkapnya, untuk di Kota Cilegon Pemko Cilegon telah bekerjasama dengan PT PLN (Persero) dalam membangun siteplant pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
"Sampah yang diolah mencapai 30 ton per hari dari TPA Bagendeung Cilegon untuk menjadi biomassa kebutuhan co-firing PLTU Suralaya. Proyek ini merupakan proyek percontohan yang bisa diimplementasikan di wilayah lain," ungkapnya.
Lebih lanjut terang Maman, Pemko Cilegon sudah menyiapkan lahan 6.000 meter untuk bisa mengembangkan industri BBJP.
"Kami sudah mulai uji coba dari April 2021 dan Desember 2022 lalu untuk memproduksi jumputan padat mengganti kebutuhan batu bara. Ini merupakan langkah strategis kita untuk sekaligus mengurangi emisi karbon dan mengurangi sampah di Kota Cilegon," jelasnya.
Lebih jauh ia menjelaskan lagi, produksi sampah Kota Cilegon bisa diolah untuk mensubstitusi 5 persen kebutuhan batu bara di PLTU Suralaya.
"Kami olah sampah pasar, sampah rumah tangga ini untuk jadi jumputan padat. Ini merupakan langkah strategis sekaligus mengurangi emisi karbon dan mengurangi sampah di kota Cilegon demi kebersihan lingkungan," pungkas Maman.
Dalam kesempatan itu hadir mendampingi Wali Kota Padang Kepala DLH Mairizon bersama Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan Kasubbag Perlengkapan Bagian Umum Fizlan Setiawan.
(pkp)
0 comments:
Posting Komentar