PADANG, (GemaMedianet.com) | Publik tiba-tiba digemparkan dengan tindak-tanduk "predator" seorang dosen. Entah apa yang ada dalam pikiran KC, oknum dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Gara-gara perbuatannya, nama baik Unand jadi tercoreng. Akibatnya, KC dinonaktifkan sementara sebagai Dosen Unand.
Oknum dosen berinisial KC diduga melecehkan korban mahasiswinya sendiri. Dalam rekaman yang diambil korban secara diam-diam, KC sepertinya memaksa untuk mencium korban berkali-kali. Aksi tersebut diperkirakan terjadi satu bulan yang lalu,” tulis akun Instagram INFOUNAND pada unggahannya Rabu (21/12/2022).
Akun Instagram tersebut menuliskan, bahwa kejadian pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di rumah KC.
“Kejadiannya bermula saat korban bersama teman-temannya bertamu ke rumah KC. Saat teman-teman korban sudah keluar rumah untuk pulang, korban masih bersama KC di sebuah ruangan,” lanjutnya.
Selanjutnya korban meminta izin kepada KC, karena tidak bisa menghadiri sebuah perkuliahan yang wajib karena harus pergi ke luar kota dan sudah memesan tiket.
“Karena pertemuan kuliah itu sangat penting, KC mengancam tidak akan meluluskan korban dan korban terancam akan mengulang mata kuliah yang sama,” tulis akun itu lagi.
Dalam rekaman audio berdurasi 26 detik itu, KC terdengar berusaha mendekati korban secara personal dengan menanyakan latar belakang keluarga, ekonomi hingga cara korban membayar uang kuliah dan lainnya.
“KC juga menawarkan untuk membantu biaya kuliah korban, dan mengajak korban untuk pergi jalan-jalan lain waktu,” lanjut akun INFOUNAND.
Saat itu, tiba-tiba KC memberikan solusi agar korban bisa diizinkan untuk tidak menghadiri perkuliahan tersebut, dan meminta korban untuk membuat surat perizinan.
“Namun, KC tiba-tiba meminta syarat yang tidak senonoh dengan meminta mencium korban,” lanjutnya.
Video tersebut hingga, Rabu (21/12/2022) masih beredar di sebuah grup WhatsApp.
Bahkan gawatnya lagi, dalam akun instagram InfoUnand tersebut, sudah 9 orang yang jadi korban dosen bejat tersebut, bahkan ada yang diperkosa
Media ini mencoba menghubungi Rektor Unand Prof Yuliandri, akan tetapi hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan respon.
(em)
0 comments:
Posting Komentar