PADANG, (GemaMedianet.com) | Memanfaatkan reses masa sidang I DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Tahun 2022-2023, tepatnya mulai tanggal 23-30 Oktober, Anggota DPRD Desrio Putra kembali mengunjungi masyarakat di daerah pemilihan (dapil) Kota Padang.
Untuk hari pertama kegiatan itu, Anggota DPRD Sumbar asal Fraksi Gerindra ini memilih mengunjungi masyarakat yang ada di Kelurahan Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
Kedatangan politisi bersahaja ini disambut hangat oleh masyarakat di Masjid Ikhlas RW I, Kamis (27/10/2022) malam.
Meski kegiatan dilangsungkan Ba'da Isya, namun hal itu tak menyurutkan keinginan jamaah masjid untuk beranjak dari tempat duduknya. Bahkan, satu persatu warga masyarakat RW I lainnya terus saja berdatangan ke masjid yang berada di tepi jalan umum ini. Walhasil, jamaah dan masyarakat terlihat tumpah ruah memenuhi seluruh ruangan.
Mereka sepertinya enggan melepaskan momen untuk bertemu dengan anggota DPRD yang terbukti lebih mencurahkan pokok-pokok pikirannya (Pokir) pada pembangunan infrastruktur di Gunung Pangilun ini.
Terlebih lagi, kedatangan Desrio juga disertai dengan kehadiran Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy bersama para kepala OPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Diantaranya Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kepala Dinas Perkimtan Sumbar Rifda Suryani, Kepala Dinas PSDA dan Bina Konstruksi diwakili Kabid Sungai Rahmat Yuhendra, serta Asisten III Setdaprov Sumbar Andri Yulika.
Desrio Putra di kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran masyarakat dan jamaah yang meluangkan waktunya untuk menghadiri agenda Reses Sidang I Anggota DPRD Sumbar Tahun 2022-2023 ini.
Desrio mengungkapkan, di masa reses ini Anggota DPRD berkewajiban untuk mengunjungi masyarakat di dapilnya masing-masing guna menjemput dan selanjutnya memperjuangkan aspirasi masyarakat itu di gedung DPRD Sumbar.
Desrio menyebut, dari fakta dan laporan yang diterima masih banyak persoalan di Kelurahan Gunung Pangilun yang hingga saat ini belum dapat dituntaskan. Diantaranya setiap hujan sejumlah kawasan masih kerap digenangi banjir.
Kenapa pemerintah lambat menanganinya? Menurutnya, bukan karena pemerintah tidak mau menyelesaikan persoalan banjir tersebut, tetapi karena semuanya memang saat ini harus melalui mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang dimulai dari tingkat kelurahan.
"Kendati demikian, masih banyak yang sudah diusulkan sejak lama melalui Musrenbang, namun selama bertahun-tahun pula sejumlah persoalan itu belum juga mampu dituntaskan dan terealisasi," kata Desrio.
Salah satu alasan klasik, adalah karena anggaran yang terbatas. Apalagi dari total APBD, setelah dikurangi belanja modal dan gaji pegawai anggaran yang tersisa hanya sebanyak 30 persen untuk pembangunan. Ini pun harus dibagi lagi dengan kebutuhan-kebutuhan di 11 kecamatan dan 104 kelurahan yang tersebar di Kota Padang.
Oleh karena itu sejak dua tahun terakhir ini, Desrio mengaku lebih cenderung untuk mengalokasikan pokirnya pada pembangunan infrastruktur, tidak yang lain.
"Tak heran sekarang di Dinas Perkimtan Sumbar yang dipimpin Bu Rifda Suryani disibukkan dengan kegiatan Pokir DPRD Sumbar yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
"Ada seribu kegiatan Pokir ya Bu Rifda," kata Desrio yang diamini oleh Kadis Perkimtan Rifda Suryani.
Selain itu, sejak beberapa tahun anggaran Desrio Putra juga getol untuk mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Padang agar memiliki DED. Sayangnya, menurut Desrio hal itu hingga kini terus terabaikan.
"Bagaimana mau menyelesaikan persoalan, jika DED saja tak punya. Padahal, DED itu sangat penting untuk menggaet anggaran. Oleh karena itu, Pemko Padang memang sejak dini sudah harus punya DED, dan jika tidak ada anggaran untuk pembuatan DED hal itu bisa diusulkan ke provinsi," tuturnya.
Oleh karena itu, untuk menuntaskan persoalan yang ada perlu kerjasama antara pemko dan pemprov seperti persoalan banjir yang sudah menahun di Kota Padang, Apalagi Padang, juga dikenal masyarakat luas sebagai ibukota provinsi, tentu sudah harus menjadi barometer bagi kabupaten/kota lainnya di Sumbar, tutur Desrio.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Di kesempatan ini banyak aspirasi yang disampaikan mulai dari kondisi drainase tersumbat, fasilitas TK dan sarana masjid yang tidak memadai, Menanggapi aspirasi masyarakat, Desrio menjanjikan akan memperjuangkannya di tahun anggaran berikutnya.
Turut mendampingi Anggota Komisi I DPRD Sumbar ini, Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani dan Anggota DPRD Kota Padang Budi Syahrial. Keduanya merupakan politisi Partai Gerindra Kota Padang.
Juga hadir mewakili Camat Padang Utara, Lurah Gunung Pangilun, Babinkamtibmas dan Babinsa TNI, tokoh masyarat serta ketua RT dan RW.
(mz)
0 comments:
Posting Komentar