PADANGPARIAMAN, (GemaMedianet.com) | Hujan lebat disertai badai sejak siang hingga malam membuat sejumlah kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat diterjang banjir.
Kondisi itu membuat ratusan rumah dan ribuan hektar sawah terendam banjir. Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga rusak akibat diterjang banjir dan longsor.
Di Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Bendungan Lubuak Sikoci milik Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang berada di Korong Ladang Laweh, Nagari Sicincin rusak parah akibat diterjang banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
BACA JUGA : Deputi BNPB, Anggota DPR RI dan Bupati Tinjau Abrasi Sungai/Pantai dan Banjir di Padang Pariaman
“Ya benar, Bendungan Lubuak Sikoci rusak parah akibat diterjang banjir,” ungkap Budi Mulya seperti dilansir dari Sumbarkita.id, Kamis (22/9/2022).
Disebutkannya, bendungan milik provinsi itu berfungsi untuk mengairi 1.072 hektare sawah yang tersebar di daerah tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, saat banjir terjadi, di lokasi tersebut juga tengah dilakukan kegiatan rehabilitasi pada bagian sayap bendungan oleh pemerintah provinsi.
Dia melanjutkan, di kecamatan lainnya yakni Ulakan Tapakih dan Batang Anai juga terendam banjir semenjak Rabu (21/9) malam dengan ketinggian ada yang mencapai 2,5 meter.
BACA JUGA : Anggota DPRD Sumbar Firdaus Desak Negara Hadir Beri Solusi Banjir Puluhan Tahun Sintoga dan Ulakan
Untuk Kecamatan Ulakan Tapakih, ada dua nagari terdampak banjir yakni Nagari Sandi Ulakan dengan jumlah keluarga terdampak sebanyak 13 kepala keluarga. Berikutnya, Nagari Kapuang Galapuang Ulakan dengan jumlah terdampak mencapai 190 kepala keluarga.
Kemudian di Kecamatan Batang Anai, terdapat satu nagari yang terdampak yaitu Sungai Buluah Selatan dengan jumlah terdampak mencapai 80 kepala keluarga.
Selain banjir, juga terjadi longsor dan menimbun badan jalan berlokasi di Nagari Kudu Gantiang Barat dan Nagari Gunuang Padang Alai di Kecamatan V Koto Timur.
"Akibat longsor itu mobilitas masyarakat menjadi terganggu," ujarnya menambahkan.
(pd)
0 comments:
Posting Komentar