PADANG, (GemaMedianet.com) | Mario Syahjohan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendorong penguatan kelembagaan adat di nagari, dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis antara kelembagaan adat dan pemerintahan. Sehingga tradisi adat sebagai identitas dan hak-hak tradisional masyarakat hukum adat tetap melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Menurutnya, penguatan kapasitas dan kemandirian nagari melalui pemberdayaan lembaga dan organisasi adat, akan membangun basis sosial ekonomi di tingkat lokal dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Dengan demikian, berkembangnya partisipasi dan kegotongroyongan dalam pembangunan sangat ditentukan oleh fungsi dan peran kemitraan lembaga kemasyarakatan.
Mario Syahjohan juga mengatakan, di nagari dan desa saat ini terdapat dana pembangunan yaitu Dana Desa yang telah digelontorkan Pemerintah Republik Indonesia sejak tahun 2015.
Oleh karena itu, sebutnya, demi tercapainya kesejahteraan di nagari dan desa sebagai tujuan Dana Desa, diperlukan peningkatan kapasitas tidak saja perangkat nagari, tetapi juga peningkatan kapasitas lembaga adat yang ada di nagari.
Hal itu disampaikan politisi Partai Gerindra ini dalam kegiatan pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Lembaga Adat Angkatan VIII Tahun 2022 yang digelar di Rocky Hotel, Padang, Sumbar, Senin (4/7/2022).
Kegiatan tersebut digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Prov. Sumbar, dengan menghadirkan peserta Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Parik Paga Dalam Nagari se Kabupaten Solok Selatan.
Kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 6 Juli mendatang ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan peran dan fungsi Kerapatan Adat Nagari (KAN), Legalitas hukum dan lain-lainnya.
Turut hadir dalam pembukaan tersebut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kepala DPMD Sumbar Amasrul dan undangan lainnya.
(mz)
0 comments:
Posting Komentar