PARIAMAN (GemaMedianet.com) | Dalam rangka memanfaatkan masa libur sejumlah objek wisata pantai mulai diserbu wisatawan dari berbagai daerah. Seperti pada Lebaran kedua kali ini, Selasa (3/5/2022), objek wisata pantai di Kota Pariaman selalu menjadi tempat favorit bagi para penikmat wisata.
Pantauan Pionir, kendaraan berplat luar daerah mendominasi kunjungan objek wisata pantai Kota Pariaman. Bahkan, fenomena kendaraan pickup dan truck yang membawa wisatawan ke pantai mulai ramai memadati pelataran parkir di kawasan pantai.
"Sejak pagi pukul 07.00 WIB objek wisata pantai kebanggaan Rang Piaman tersebut mulai ramai oleh kendaraan mini bus dan mobil pribadi," ucap Edikaran.
Disebutkannya, selain objek wisata pantai, wisatawan juga banyak menyerbu objek wisata Pulau Angso Duo. Untuk sampai ke pulau ini, para wisatawan harus menyeberang menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh berkisar 10 menit dari Pantai Gandoriah.
Sekaitan itu, untuk keselamatan penumpang, petugas/kepolisian selalu melakukan pengecekan terhadap perahu motor yang mengantarkan para wisatawan menuju Pulau Angso Duo tersebut.
Menurutnya, pengecekan dan pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Menkopolhukam, Kapolri dan Panglima TNI kepada daerah yang memakai jalur perairan, dimana Stockholder-nya lebih meningkatkan pengawasan terhadap jasa transportasi.
Seperti yang dilakukan Kapolres Pariaman AKBP Abdul Azis, SIK pada hari Senin 2 Mei 2022 kemarin, Kapolres didampingi Kapolsek Kota Pariaman AKP Edikaran Prianto, SH, MH melakukan pengecekan langsung ke dermaga keberangkatan penumpang wisata ke Pulau Angso Duo di Pantai Gandoriah.
Kedatangan Kapolres ke dermaga tersebut untuk memastikan situasi dan kondisi perjalanan ke pulau tersebut aman dan lancar. Mulai dari keadaan perahu motor, dermaga pendaratan dan fasilitas lainnya yang ada di pulau tersebut.
Kata Edikaran, saat itu Kapolres, melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kelengkapan perahu motor, seperti Life Jacket (Rompi Penolong), Life Bouy (Pelampung Penolong), Survivar and Immer Suite (Pakaian Cebur), dan alat-alat penyelamat lainnya.
Selain itu, juga memberikan himbauan kepada kru perahu motor agar pada saat berlayar menyampaikan kepada penumpang terkait apa-apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan. Seruan tersebut wajib dilakukan oleh kru perahu motor setiap melakukan pelayaran.
"Kita tidak ingin kejadian dua tahun yang lalu terulang, untuk itu kita menekankan kepada operator dan kru perahu motor agar alat keselamatan yang disediakan harus cukup dengan jumlah penumpang. Dan kapasitas angkut tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukan,” pungkasnya. (fs/mz)
0 comments:
Posting Komentar