"Ya, sembari rutin menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas dan protokol kesehatan dalam kegiatan DDS dan THTS dengan masyarakat, kali ini kita juga membantu melakukan pendampingan dan pengawasan di Nagari Kajai, di tengah maraknya kasus PMK di luar Sumbar," kata Bhabinkamtibmas Nagari Kajai Aipda Mukhtaruddin
Dia menyebut, dalam pembahasan bersama pemilik hewan Ternak Sapi di Nagari Kajai itu, juga dilakukan pemeriksaan hewan ternak Sapi guna mengantisipasi masalah penyakit PMK yang sangat marak saat sekarang.
"Alhamdulillah, setelah diperiksa hewan ternak sapi yang ada itu ternyata tidak ditemui gejala sakit, dan ternak sapi milik para petani dalam keadaan sehat," tuturnya.
Dari hasil pengecekan hewan tersebut oleh Dinas Kesehatan Hewan (Keswan) setempat kemudian disampaikan kepada pemilik hewan ternak sapi untuk ikut membantu mengantisipasi penyebaran kasus PMK di Nagari Kajai.
"Kalau ada hal-hal mencurigakan, dan ada terjangkit agar segera melaporkannya ke dinas keswan," ujar Bhabinkamtibmas bersama petugas jeswan.
Seperti diketahui, PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan terhadap penyakit ini karena dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
Kendati demikian, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan PMK pada hewan ternak ini tidak akan menular ke manusia.
Sejalan dengan itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) juga menyebutkan, PMK tidak akan menular kepada manusia, meskipun telah ditemukannya kasus positif virus PMK pada tiga ekor sapi di Kabupaten Sijunjung. (mz/fs)
0 comments:
Posting Komentar