PARIAMAN, (GemaMedianet.com) | Program penyuluhan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingkat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di kalangan pelajar, dengan memberikan informasi tentang bahaya narkoba tersebut ke sekolah-sekolah.
Seperti kali ini lewat penyuluhan NAPZA dengan tema "Bahaya obat-obatan terlarang bagi generasi muda" yang digelar di Aula SMA Negeri 1 Kota Pariaman, Rabu (13/4/2022) pagi.
Kapolres Pariaman diwakili Kasat Resnarkoba Polres Pariaman Iptu Nofridal, SH, MH didapuk sebagai Narasumber dalam rangka penyuluhan Napza yang diikuti majelis guru, pegawai dan ratusan pelajar di sekolah tersebut.
Kasat Resnarkoba Iptu Nofridal dalam penyampaian materi "Bahaya obat-obatan terlarang bagi generasi muda" itu mengatakan, penyuluhan Napza sangat penting untuk terus dilaksanakan di sekolah-sekolah, agar pelajar menjadi lebih waspada dan mampu menjembatani dirinya sendiri dari jeratan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).
"Ini sebagai pengetahuan bagi para pelajar atau remaja tentang bahaya narkoba bagi dirinya, dan sekaligus sebagai sebuah referensi sehingga para remaja bisa mengerti tentang jenis- jenis Narkoba menurut Undang Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, agar nantinya menjadi generasi muda yang aman dan bebas dari jerat narkoba," ujar Iptu Nofridal.
Ditambahkannya, Narkoba dalam penggunaan yang tidak diawasi sesuai klasifikasi tiga golongan, yaitu Narkotika Golongan I (Seperti opium, kokain, ganja, dan sebagainya), Narkotika Golongan II (Morfin dan sebagainya), dan Narkotika Golongan III itu dapat menimbulkan dampak negatif.
Dampak tersebut, tidak menutup kemungkinan dapat merusak masa depan generasi muda, karena selain terjerat dengan narkoba juga terancam dengan sanksi hukum.
Salah satu cara agar bahaya tersebut tidak meluas dampaknya, maka perlu program penyuluhan dan program pencegahan terutama di sekolah.
"Pencegahan tersebut dapat melalui peran orangtua di rumah, guru di sekolah dan pemangku kebijakan seperti dengan membuat tata tertib sekolah, melakukan razia intensif dan spontan, dan bekerjasama dengan instansi terkait guna penyuluhan serta sosialisasi, dan lain sebagainya," jelasnya.
Antusias pelajar sekolah tersebut dalam mengikuti penyuluhan Napza kali ini cukup tinggi. Hal itu terlihat dari kehadiran pelajar dan beragam pertanyaan yang disampaikan seputar materi "Bahaya obat-obatan terlarang bagi generasi muda" dalam sesi tanya jawab.
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Pariaman dalam laporannya menyampaikan, kegiatan penyuluhan Napza diikuti oleh majelis guru, pegawai serta pelajar SMA Negeri 1 Pariaman dengan jumlah peserta 350 Orang.
Kegiatan penyuluhan Napza selesai sekira pukul 12.00 WIB. Situasi dalam keadaan aman dan terkendali. (mz/fs)
0 comments:
Posting Komentar