PASAMAN (GemaMedianet.com) | Langit tampak gelap sore itu. Awan hitam seakan menyungkup rata langit di hampir seluruh penjuru Kabupaten Pasaman.
Sesuai jadual, Minggu (24/4/2022) kemarin, tim khusus Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Pasaman dipimpin Bupati H. Benny Utama berkunjung ke Masjid Nurul Iman Kampung Rawang, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.
Sekitar pukul 17.15 WIB rombongan Bupati Pasaman beserta belasan kepala SKPD, Direktur RSUD, Pimpinan Bank Nagari dan Baznas Pasaman tiba di Pasar Malampah.
Hujan lebat mengguyur deras saat itu. Suasana tampak gelap. Petir tak henti berkelebat diiringi dentumannya yang menggelegar.
Bupati Benny Utama tampak turun dari mobil menuju salah satu warung di tengah pasar, diikuti beberapa kepala dinas dan tokoh masyarakat yang sudah menanti kedatangan bupati di sana.
Namun sebagian anggota rombongan lainnya bertahan di dalam mobil, tidak berani turun lantaran derasnya hujan.
Saat itu terlihat wajah Pak Benny sedikit pucat dan lelah. Suaranya pun terdengar berat, menahan demam di tengah cuaca yang dingin.
Usai berbuka puasa dan Shalat Maghrib di Kantor Wali Nagari Malampah yang masih di lokasi pasar, rombongan TSR Pemkab Pasaman melanjutkan perjalanan 15 menit menyusuri beberapa kampung menuju Masjid Nurul Iman di Rawang.
Sepanjang jalan terlihat tenda-tenda pengungsian masih terpasang di depan rumah warga. Sementara warga yang tinggal di Huntara (hunian sementara), sepertinya sudah kembali menjalani hidup normal, lampu rumah menyala dan televisi pun hidup.
Setiba di "Rumah Allah" Kampuang Rawang, Bupati Benny Utama sempat tertegun mengamati fisik bangunan Masjid Nurul Iman.
"Allah telah tunjukan kuasanya. Rumah-rumah di Kampung Rawang banyak yang rusak dan hancur, namun masjid ini tetap berdiri kokoh," kata Bupati Benny Utama saat menyampaikan kekagumannya di hadapan jamaah Masjid Nurul Iman yang penuh sesak di malam ke 22 ramadhan itu.
Tidak seperti safari ramadhan sebelumnya, kali ini tidak banyak yang dipidatokan Benny Utama. Keringat dingin tampak mulai mengucur di dahi dan pelipis mukanya. Suaranya pun tambah serak menahan demam.
Tentang harapan masyarakat untuk dibangunkan kembali jembatan yang ambruk pasca gempa Malampah, dijawab pasti akan segera dibangun.
Mengenai huntara bagi 500-an KK warga Malampah, sudah banyak yang selesai dibangun, namun masih ada yang belum tuntas dikerjakan.
"Huntara sudah banyak yang selesai, baik melalui partisipasi OPD Pemkab Pasaman, sumbangan donatur, maupun dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Tapi masih ada 160 unit lagi yang belum ditangani," ungkap Bupati Benny Utama.
Kepada masyarakat Malampah, bupati minta agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian yang datang dari Allah, dan masyarakat tidak boleh larut dalam kesedihan yang panjang.
"Sedih tentulah sedih. Siapa yang tidak sedih rumahnya hancur dan keluarganya ada yang meninggal dunia. Tapi jangan terlena dan sampai berlarut-larut. Segera bangkit, berusaha kembali membangun diri dan masa depan," pesan bupati.
Dia juga menyebut, saat rakyat menangis, pemerintah ikut sedih. "Pemerintah harus hadir di saat masyarakatnya susah," tegas bupati.
Tentang bantuan pemerintah pusat bagi rumah warga yang rusak berat, bantuan provinsi untuk rumah rusak sedang, serta bantuan pemerintah daerah untuk rumah rusak ringan melalui APBD Kabupaten Pasaman, hanya tinggal menunggu waktu.
"Bantuan ini hanya soal waktu saja, masyarakat harap bersabar," ujar bupati.
Tidak ada keluhan warga yang disampaikan Ninik Mamak Siur Datuk Basa dalam sambutannya, kecuali tentang Jembatan Kampung Rawang menuju Padang Palak yang ambruk, agar dibangunkan kembali oleh pemerintah daerah.
Usai ceramah dan menyerahkan bantuan masjid Rp.20 juta, ditambah satu juta rupiah dari Bank Nagari serta bantuan Baznas untuk para mustahik Kampung Rawang, Bupati Benny Utama langsung mohon diri untuk kembali lebih awal ke Lubuk Sikaping.
"Mohon maaf malam ini saya harus kembali lebih awal ke Lubuk Sikaping, karena kondisi badan kurang sehat," ujar Pak Benny mohon pamit ke masyarakatnya. (Noel)
0 comments:
Posting Komentar