Dinamika itu telah berkembang dan bahkan mengerucut ke sejumlah nama tokoh muda yang dinilai mampu menjaga keseimbangan, menjaga komitmen diri dan menjaga konsisten dengan menyatunya perkataan dan perbuatan.
Beberapa nama itu bisa jadi kini telah terpatri di tengah masyarakat, dan hanya menunggu perhelatan akbar itu datang kurang dua tahun lagi. Tentu saja, selama rentang waktu itu akan banyak dihadapi dengan kontestasi politik.
Untuk itu Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solok Selatan dua periode, Mario Syahjohan salah satu tokoh muda yang dinilai telah mendapatkan hatinya masyarakat Solok Selatan khususnya, Sumbar pada umumnya ini mengajak masyarakat untuk menentukan pilihan dan arah kebijakan pemimpin daerah, provinsi.
BACA JUGA : Aksi Nyata Mario Syahjohan, Titip Pokir Dengan 12 Kegiatan di BLK Disnaker Sumbar Senilai Rp2 Miliar
"Ya, inilah saatnya masyarakat kita menentukan pilihan dan arah kebijakan pemimpin daerah, kabupaten/kota dan provinsi," kata Mario Syahjohan, salah satu tokoh muda yang saat ini menjabat Anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024, Selasa (29/3/2022).
Menurut tokoh muda dengan tagline "Membangun dari pinggiran" ini, Solok Selatan dan Sumatera Barat butuh pemimpin muda yang pro rakyat dan pro ASN (Aparatur Sipil Negara).
Terlebih lagi semenjak Pandemi COVID-19 sektor ekonomi di kabupaten/kota dan provinsi Sumbar telah porak poranda, dan kondisi sekarang ini adalah real pandemi ekonomi. Dan ini tentunya harus ditanggulangi dengan penuh perhatian.
BACA JUGA : Pembuatan Dua Saluran Irigasi Usulan Mario Syahjohan Segera Direalisasikan
Oleh karena itu, sebutnya, Sumbar butuh sosok pemimpin muda yang melakukan aksi nyata, karena mereka sangat identik dengan inisiatif dan motif yang kuat, serta kendali untuk membawa perubahan di masa depan.
Sumbar juga butuh pemimpin muda yang selain Pro Rakyat, juga Pro ASN. Karena ASN juga terdampak ekonomi sejak pandemi mendera negeri ini. Jangan hanya mereka dituntut bekerja maksimal, bahkan lembur. Apalagi di hari libur pun mereka dipaksa harus mengikuti keinginan kepala daerah, dengan ancaman pemotongan hak seperti gaji/TPP, sedangkan hak dan kesejahteraan mereka tidak diperhatikan kepala daerah
"Mereka juga butuh hari libur bersama keluarga," ucapnya.
BACA JUGA : Warga Panik Suspect Corona, Mario Syahjohan Desak Bupati Solsel Umumkan Hasil Labor
Mario menggarisbawahi untuk pemimpin Sumbar ke depan, masyarakat butuh sosok Andre Rosiade, yang mampu menyelesaikan setiap tantangan dengan lincah, tangkas, cepat, dan cerdas di berbagai lini kehidupan.
Begitu juga dengan Solok Selatan, butuh sosok pemimpin muda visioner dan motivator. Dia adalah sosok yang telah ditempa berbagai perjuangan dan menghasilkan karya nyata.
Oleh karena itu, sejalan dengan pesan Ketua DPD Gerindra Sumbar, bahwa Solok Selatan itu adalah milik seluruh masyarakat. Oleh karena itu, semua orang harus mendapatkan kesempatan yang sama membangun daerah.
"Sudah seharusnya tugas dan tanggung jawab kaum muda di setiap daerah untuk membuat tanah tempat tinggalnya menjadi lebih baik, khususnya di tengah era perkembangan teknologi dan revolusi industri dewasa ini," tutur Mario.
Solok Selatan (Solsel) itu adalah milik masyarakat, bukan punya nenek moyang dinasti, tekan Mario menegaskan kembali pernyataan Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
"Ayo, semua kaum muda Solsel mari tunjukkan kapasitas dan kualitas membangun dari pinggiran," ajak Anggota Komisi V DPRD Sumbar asal Fraksi Gerindra ini memotivasi. (mz).
K
0 comments:
Posting Komentar