NATUNA, (GemaMedianet.com) | Selain sejumlah keputusan untuk memperkuat pondasi organisasi, Rapat Pimpinan Nasional Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang digelar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat lalu (18/3/2022), juga menghasilkan rumusan sikap yang mengaitkan peran pers nasional dalam merawat kawasan perbatasan Indonesia.
Sikap tersebut dituangkan dalam naskah Deklarasi Natuna yang dibacakan Ketua Umum (Ketum) JMSI Teguh Santosa di Geopark Information Center (GIC) Natuna, Kepri, Selasa (22/3) pagi.
Ketika membacakan Deklarasi Natuna, Teguh Santosa didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan unsur pimpinan Kabupaten Natuna, serta dua fungsionaris Pengurus Pusat JMSI, Ramon Damora dan Faisal Mahrawa.
Deklarasi diawali dengan deskripsi Indonesia sebagai negara maritim yang berada di titik strategis percaturan dunia serta posisi Kepulauan Natuna dan Kepulauan Riau di perbatasan yang digambarkan sebagai pintu gerbang Nusantara, serta karenanya harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.
Teguh Santosa yang mengenakan tanjak Nakhoda Trong yang diberikan Perhimpunan Melayu Raya juga mengatakan, sejarah negeri-negeri di kepulauan ini adalah sejarah kejayaan dan masa keemasan Nusantara di masa lalu.
Terkait dengan hakikat pers, Teguh Santosa mengatakan, pers adalah suluh atau penerang perjalanan umat manusia dalam membangun peradaban.
"Masyarakat pers nasional memiliki tanggung jawab yang besar dan peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan," sambungnya.
"JMSI bertekad untuk menjadi faktor yang memperkokoh kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia dengan menghasilkan karya yang profesional, mengikuti kaidah dan etika jurnalistik," tutup Deklarasi Natuna.
Saat mengawali pembacaan Deklarasi Natuna, Teguh menjelaskan bahwa deklarasi ini disemangati oleh pokok-pokok pikiran pengurus JMSI di seluruh Indonesia yang menghadiri Rapimnas.
Juga, ikut disemangati oleh pokok pikiran yang disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat membuka Rapimnas. Dalam sambutannya itu, Gubernur Ansar Ahmad antara lain mengatakan, media siber yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi relatif lebih bisa diterima masyakarakat di wilayah kepulauan.
0 comments:
Posting Komentar