JAKARTA, (GemaMedianet.com) | Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (PP JMSI) menginisiasi penggalangan donasi untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar), melalui rekening BRI 0058-01-02566-53-9 atas nama Pengurus Daerah (Pengda) JMSI Sumatera Barat.
“Hari ini, Pengurus Pusat telah berkordinasi dengan Pengda JMSI Sumbar. Diputuskan, melakukan aksi sosial berupa aksi donasi untuk korban gempa di Sumatera Barat,” ungkap Ketua Umum PP JMSI, Teguh Santosa melalui Sekjen JMSI, Mahmud Marhaba yang ditugaskan untuk melakukan komunikasi dengan Sekretaris Pengda JMSI Sumbar, Aguswanto, Sabtu.
Menyukseskan agenda kepedulian terhadap sesama ini, ungkap Mahmud, PP JMSI telah menginstruksikan semua Pengda JMSI se-Indonesia, untuk menggalang donasi bagi korban gempa, baik secara tunai maupun non tunai.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara kita di Sumbar terutama di lokasi gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Kita berdoa, dengan bantuan yang terkumpul di setiap Pengda, Pengcab dan seluruh anggota JMSI se-Indonesia nanti, bisa meringankan beban duka para korban,” harap Ketum Teguh Santosa.
Sementara, Sekretaris Pengda JMSI Sumbar, Aguswanto pada pengurus pusat menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, atas inisitif penggalangan dana bantuan ke semua anggota, Pengda dan Pengcab di seluruh Indonesia serta mitra kerja terkait.
“Terima kasih atas donasi yang akan dikumpulkan. Insya Allah, ini akan memberikan barokah untuk kita semua,” ungkap Aguswanto.
Menurut Aguswanto, donasi yang dikumpulkan ini, pemanfaatannya nanti akan menunggu hasil assesment bencana yang masih berlangsung oleh tim BPBD Sumbar serta Pasaman Barat dan Pasaman.
Diberitakan, gempa darat dengan intensitas Magnitudo 6,2 terjadi Jumat, pukul 08.39 WIB dengan pusat gempa di 0.15 LU - 99.98 BT atau 18 km timur laut Pasaman Barat.
Data BNPB per Sabtu dini hari (26/2/2022), pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal dunia 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang.
Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.
Masih di Pasaman Barat, warga meninggal dunia 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.
Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Dampak Kerusakan
Sementara itu, gempa bumi M 6,1 juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.
Dari total kerusakan rumah tersebut, berikut rincian data di setiap kabupaten.
Di wilayah Kabupaten Pasaman, rumah rusak berat sebanyak 100 unit dan rusak ringan 300 unit, sedangkan di Kabupaten Pasaman rumah rusak 10 unit dimana petugas masih menentukan kategori kerusakan.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, rumah rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 5 unit dan rusak ringan 6 unit.
Sedangkan di Kabupaten Agam, tercatat rumah rusak ringan 1 unit.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Banjir Lumpur
Selain itu, gempa juga menyebabkan galodo (pergerakan lumpur bercampur air) yang berasal dari arah Gunung Pasaman di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Galodo ini menerjang sejumlah pemukiman penduduk dan lahan pertanian.
Pantauan lapangan, galodo ini terjadi akibat tebing Gunung Pasaman ini mengalami terban cukup luas, yang kemudian menimbun sumber air dari sejumlah sungai yang berasal dari gunung itu. Asessmen untuk kejadian ini masih berlangsung. [r/jmsi]
0 comments:
Posting Komentar