JAKARTA, (GemaMedianet.com) | Suasana penyambutan hadirnya tahun 2022 ikut ditandai oleh distribusi musik digital yang telah menjadi pilihan utama bagi industri musik. Seperti disampaikan oleh Rulli "Jenderal" Aryanto pada Annual Meeting yang digelar Indonesia Records di Pondok Gede, Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Rulli "Jenderal" Aryanto, Music Entrepreneur Nasional yang akrab disapa Jenderal pada Annual Meeting tersebut menjelaskan, transformasi rilisan fisik ke digital telah bergulir sejak 20 tahun yang lalu hingga sekarang, sejak dunia internasional mendirikan platform musik digital, dan platform tersebut sudah ada yang sepuluh tahun membuka cabang di Indonesia.
Jenderal tidak memungkiri, bahwa saat ini rilisan fisik masih ada yang produksi. Rilisan fisik tersebut untuk keperluan dokumentasi atau memenuhi kebutuhan pasarnya yang pada tahun 2021 hanya tinggal 2 persen.
Sebagai pebisnis musik nasional yang memulai karirnya sebagai perkusionis dan kemudian pada tahun 2004 mendirikan FORTISSIMO Music Training yang memiliki 18 cabang di Indonesia, Jenderal mengungkapkan kekhawatirannya pada musisi di Indonesia, baik nasional maupun di daerah, jika mereka tidak lekas menyikapi peralihan industri musik yang telah terjadi tersebut.
Sebagai upaya bersama untuk menyelamatkan hak ekonomi dari kekayaan intelektual para musisi di seluruh Indonesia, Jenderal mendirikan Indonesia Records (Jakarta), Prima Founder (Yogyakarta), Tunelab Records (Surabaya), Napakboemi (Jakarta), dan Indonesian Music Society, yang merupakan label musik dan publisher yang masih terus ia ekspansikan pada kota-kota lainnya di Indonesia.
"Saat ini sangat mudah bagi siapapun untuk menamakan diri sebagai label musik dan publisher. Tapi pada saat ada permasalahan pada copyright, mereka ada yang tidak bisa memberi solusi pada lagu-lagu tersebut. Untuk itu label-label musik dan publisher yang sedang saya kembangkan menjalin kemitraan dengan Wahana Musik Indonesia ‘WAMI', sebagai salah satu lembaga manajemen kolektif terpercaya di Indonesia," kata Jendral.
Annual Meeting yang digelar Indonesia Records tersebut mengevaluasi program kerja tahun 2021. Selain itu juga menyusun timetable untuk program-program 2022 yang akan dijalankan.
Lebih lanjut Jenderal mengatakan, "Karya-karya lagu itu sangat bernilai, makanya perlu dilindungi. Karena pernah kejadian, ada sebuah lagu yang cukup viral, tapi pemilik lagu tersebut tidak mendapatkan hak ekonomi apapun atas karyanya tersebut. Saya mendirikan Indonesia Records (Jakarta), Prima Founder Publishing (Yogyakarta) dan TuneLab Records (Surabaya) untuk jadi solusi agar kejadian tersebut tak berulang. Indonesia Records (Jakarta), Prima Founder Publishing (Yogyakarta) dan TuneLab Records (Surabaya) ingin menjangkau para musisi dimanapun ia berada, hingga ke pelosok-pelosok," kata Jenderal.
Selain itu Jenderal juga mengatakan, Indonesia Records (Jakarta), Prima Founder Publishing (Yogyakarta) dan TuneLab Records (Surabaya) siap untuk melayani konsultasi dari para pegiat musik di seluruh Indonesia.
Rulli Aryanto dapat dihubungi melalui akun https://linktr.ee/Rulliaryanto atau nomor WhatsApp 081532750907.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
0 comments:
Posting Komentar