PADANG, (GemaMedianet.com) | Kiprah pelopor pendidikan Islam Modern di Indonesia itu mengilhami DR H Fauzi Bahar, M.Si dengan menggagas gerakan mengusulkan pendiri madrasah modern pertama di Indonesia itu menjadi pahlawan nasional.
Gerakan itu ditandai dengan menggelar seminar nasional bertajuk "DR H Abdullah Ahmad Menuju Pahlawan Nasional" di Hospitality Center UNP, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (30/11/2021).
Mantan Wali Kota Padang dua periode ini dalam sambutannya mengatakan, DR Abdullah Ahmad merupakan seorang tokoh pendorong kemajuan di Minangkabau ketika itu, saat ini telah tepat dan layak untuk menyandang gelar pahlawan nasional.
Fauzi Bahar mengulas, setelah menunaikan ibadah haji tahun 1895, pria kelahiran Padang Panjang tahun 1878 ini melanjutkan belajar ilmu agama dengan berguru kepada Syekh Ahmad Chatib Al Minangkabau. Selanjutnya Abdullah Ahmad kembali ke Minangkabau tahun 1899. Dia pulang dengan membawa ide dan gagasan serta pandangan baru, ketika Kolonialis Belanda telah pula memperkenalkan banyak aspek terutama pendidikan dan gaya hidup.
Meski demikian, Abdullah Ahmad kemudian mengawali perubahan itu dengan memodernkan pendidikan surau, sehingga mengubah Surau Jembatan Besi Padang Panjang menjadi lembaga pendidikan semi surau.
Tahun 1909, kemudian dia lanjutkan dengan mendirikan Adabiah School yang menerapkan sistem klasikal. Namun didasarkan pada pertimbangan politik, pada 23 Agustus 1915 Adabiah School berganti menjadi HIS (Hollandsch Inlandsche School) Adabiah.
HIS Adabiah menjadi sekolah umum pertama yang memasukkan pelajaran Agama Islam dan AlQur'an sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulumnya. Ini sekaligus menjadi pembedahan dengan HIS yang didirikan Pemerintah Kolonial Belanda.
Tiga tahun kemudian tepatnya tahun 1918, bersama kaum muda dia mendirikan Persatuan Guru guru Agama Islam (PGAI).
12 tahun kemudian, Abdullah Ahmad mendirikan pula Normal School (Kulliyyah Al Mu'allimin Al Islamiyyah) di Padang.
Mengakhiri sambutannya, Fauzi Bahar menyebut hingga kini masih banyak generasi muda yang belum tahu kiprah dan ketokohan DR Abdullah Ahmad, namun dengan adanya seminar kali ini dan seterusnya kiprah dan ketokohannya semakin dikenal luas.
"Semoga apa yang dihasilkan dalam seminar kali ini dalam rangka usulan DR Abdullah Ahmad sebagai pahlawan nasional mendapat dukungan dari kalangan akademisi, masyarakat dan pemerintah nantinya," tukasnya.
Gubernur Sumbar periode 2016-2021 Prof Irwan Prayitno yang hadir secara hybrid mengapresiasi gagasan menjadikan DR Abdullah Ahmad sebagai pahlawan nasional.
"Adanya gagasan ini adalah sebuah kebanggaan bagi orang Minang, karena Minangkabau memang banyak pahlawan nasional yang umumnya berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dengan pemikiran,"ungkapnya.
Sebagai testimoninya, Irwan Prayitno menyatakan DR Abdullah Ahmad tepat dan layak untuk menjadi pahlawan nasional
"Mari kita semua yang hadir dalam seminar ini dan umumnya masyarakat Minang untuk bersama-sama memberikan dukungan," tukasnya.
Sementara Prof Taufik Abdullah, sejarawan Indonesia yang juga hadir secara hybrid mengatakan, dr Abdullah Ahmad sangat layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Apalagi sebagai tokoh pendidikan sekaligus tokoh pembaharu, dia telah banyak menghasilkan murid-murid yang tersebar di nusantara dan semenanjung Melayu. Dia juga banyak menghasilkan buku-buku.
Senada Prof DR Syafridawati Manuwoto, sejarawan Indonesia yang juga cicit dari saudara perempuan H Abdullah Ahmad ini menyebutkan, Dr Abdullah Ahmad adalah pionir dari pembangunan pendidikan islam modern di Minangkabau dan Indonesia.
"Disebut pionir karena dia pendiri madrasah modern pertama di Indonesia. Dia juga tokoh yang berperan menyatukan konflik yang tajam ketika itu antara kaum muda dan kaum tua dengan mendirikan Persatuan Guru Agana (PGAAIj
Terakhir, Prof Phil Gusti Asnan yang hadir secara langsung menyebutkan, bahwa DR Abdullah Ahmad adalah sosok terkemuka karena ide, gagasan, kreasi bahkan mengubah tatanan sosial. (mz)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar