07 September 2021

Capaian Program Sikomandan di Sumatera Barat Sukses Melebihi Target




PADANG, (GemaMedianet.com| Pelaksanaan Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) menunjukkan capaian hasil yang  menggembirakan di Sumatera Barat (Sumbar) terlebih di tengah masih berlangsungnya Pandemi COVID-19. 

Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Sikomandan Tahun 2021 yang berlangsung selama dua hari di Padang, 3-4 September 2021.

Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Padang Mengatas Dani Kusworo mengatakan, target pelaksanaan program Sikomandan di Sumbar yang meliputi 19 kabupaten/kota sangat menggembirakan.

"Alhamdulillah, pelaksanaan Program Sikomandan di seluruh kabupaten/kota di Sumbar luar biasa, dimana peningkatan angka kebuntingan, angka kelahiran, dan inseminasi buatan rata-rata terlaksana di atas target 70 persen," ungkap Dani Kusworo kepada GemaMedianet.com usai pelaksanaan rakor, Minggu (4/9).

Dijelaskan, Sikomandan merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) di 34 provinsi yang bertujuan untuk meningkatkan angka kebuntingan, angka kelahiran Sapi-sapi milik masyarakat.

Program ini sebutnya, sudah berjalan dan berkelanjutan sejak tahun 2016, dan di tahun 2021 program ini dinamai dengan Sikomandan.

Dari kegiatan rakor dalam rangka monitoring dan evaluasi Sikomandan di Sumbar yang dilaksanakan selama dua hari juga terungkap, bahwa program tersebut sangat membantu di tengah masyarakat.

"Dengan kita menyiapkan semen beku, menyiapkan petugas yang melaksanakan kawin ternak dengan inseminasi buatan, maka angka kebuntingan, angka kelahiran meningkat dan peternak bisa sejahtera sampai ke pelosok-pelosok. Berbeda jika kawin ternak hanya melalui Sapi Pejantan, maka angka kebuntingan dan kelahiran juga sangat sedikit," terangnya.

Terakhir, Dani Kusworo menambahkan, selain berdampak pada kesejahteraan peternak, Program Sikomandan juga bertujuan bagaimana Sapi-sapi (betina)  dan anak-anaknya tercegah dari penyakit, dan menurunkan angka kematian dengan rata-rata.

Senada, mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Darmayanti mengatakan, Program Sikomandan sangat membantu bagi peternak di Sumbar.

Darmayanti menyebutkan, jika biasanya ternak sapi di Sumbar kawin alami (dengan pejantan) maka angka kelahiran selama 2-3 tahun baru menghasilkan satu ekor. Namun dengan Program Sikomandan, maka angka kebuntingan dan kelahiran meningkat dari jumlah sebelumnya.

"Peningkatan angka kebuntingan  itu terjadi, karena bibitnya sudah terjamin alias unggul. Calon bibit yang unggul itu berasal dari hasil inseminasi bibit unggul juga," ujarnya Darmayanti yang juga menjabat Kepala Bidang Teknologi dan Produksi DPKH Sumbar.

Selain meningkatkan angka kebuntingan, lanjutnya, angka kelahiran ikut meningkat lewat Program Sikomandan.

"Anak-anak Sapi yang lahir dari kawin alami biasanya kecil-kecil, namun dengan bibit-bibit unggul dari hasil inseminasi anak-anak sapi yang dilahirkan lebih besar.
Tentu, ini yang sangat kita harapkan, karena akan berdampak pada produktivitas peternak," jelasnya.

Sementara mewakili Kementan Ditjen PKH, menambahkan, Program Sikomandan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan peran daerah.

"Bagaimana daerah meningkatkan kemampuannya berswasembada, syukur mampu menjadi penyumbang nasional," ujarnya.

Program ini lanjutnya, juga merupakan bagian kepedulian Ditjen PKH bagaimana ternak-ternak itu setiap tahunnya bisa bunting dan beranak hingga ternak baik dan besar-besar.

Kegiatan rakor kali ini diikuti 18 kabupaten/kota di Sumbar, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai. (mz)

#Editor : Uki Ratlon

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog