PADANG, (GemaMedianet.com) | Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi berkesempatan membuka Angkatan VIII Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) Tahun 2021, yang dihelat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Kryad Hotel Bumiminang, Rabu (29/9/2021) malam.
Angkatan VIII Bimtek Jitu Pasna merupakan angkatan terakhir, sejak dimulainya pelaksanaan kegiatan angkatan I pada 6 September 2021 lalu.
Kegiatan yang masing-masing berisikan 120 peserta yang berasal dari relawan penanggulangan bencana
kabupaten/kota, aparatur nagari, desa atau kelurahan, hingga jurnalis ini merupakan serangkaian upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kebencanaan.
Seperti halnya pengkajian kebutuhan pasca bencana ini sangat diperlukan SDM yang cerdas, sehingga cepat diketahui apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana. Dengan demikian bisa dilakukan langkah-langkah terbaik dalam penanganan pasca bencana.
“Bagi kalangan jurnalis bimtek ini sangat diperlukan, sehingga dari apa yang diberitakan, selanjutnya dapat ditangani dengan cepat dan tepat khususnya oleh BPBD selaku instansi yang bertugas menangani bencana,” ungkap Mahyeldi saat membuka Bimtek tersebut.
Di sisi lain, Sumbar merupakan daerah dengan potensi bencana yang tinggi. Di laut ada ancaman tsunami. Di darat ada gempa, banjir dan angin puting beliung serta tanah longsor. Sehingga memang sangat diperlukan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Mahyeldi, masyarakat memang perlu dibimbing dan dilatih agar selalu siaga saat terjadi bencana di daerahnya.
Untuk itu, Gubernur Mahyeldi berharap semua peserta faoat mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga nantinya tercipta SDM yang memiliki kemampuan dalam pengkajian kebutuhan pascabencana.
"Pemerintah selanjutnya akan memberikan respon cepat untuk membantu masyarakat pasca bencana," tukasnya.
Pembukaan angkatan VIII itu, selanjutnya ditandai dengan pemasangan tanda peserta bimtek kepada beberapa perwakilan peserta.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan, pelaksanaan Bimtek Jitu Pasna bagi masyarakat ini guna memberikan gambaran dalam penghitungan kebutuhan pasca bencana.
Untuk bimbingan agar bisa melakukan penghitungan pasca bencana di lapangan, sebutnya, BPBD menghadirkan narasumber dari Pusdiklat BNPB dan praktisi kebencanaan.
Ditambahkannya, bimtek yang dijadualkan berlangsung selama tiga hari, mulai 29 September - 2 Oktober 2021 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Alhamdulillah, dari hasil rapid antigen sebelum acara dimulai, semua peserta bimtek dinyatakan negatif COVID-19,” pungkas Erman.
Turut hadir dalam pembukaan bimtek tersebut, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar Suryadi Eviontri. (em)
0 comments:
Posting Komentar