Minuman fungsional yang berkhasiat bagi kesehatan tersebut diolah dari rempah alami berbahan dasar kunyit, asam jawa, gula merah, air, dan garam, tanpa bahan pengawet.
Dosen Pembimbing Wirausaha Kiniu Raba di AKN tersebut, Iwan Saputra mengatakan, inovasi tersebut termotivasi dari arahan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk jadi, dan dipasarkan ke luar daerah sehingga nilai jualnya lebih tinggi.
"Dasar kami mengolah minuman fungsional Kiniu Raba ini selain termotivasi dari yang digaungkan Bupati Mentawai, juga sebagai bentuk keprihatinan melihat kondisi ekonomi mahasiswa kita, sehingga melalui gebrakan ini selain skill bertambah juga ada pemasukan," tutur Iwan Saputra beberapa waktu lalu seperti dilansir mentawaikab.go.id.
Menurutnya, kunyit yang memiliki segudang manfaat baik untuk kesehatan tubuh itu cukup melimpah di Kabupaten Mentawai, dan dapat dibeli dengan harga terjangkau.
"Oleh karena itu, Kiniu Raba produksi mahasiswa AKN Mentawai dijual seharga Rp.15 ribu per botol," jelasnya.
Iwan menyebutkan, minuman tersebut dapat bertahan selama satu minggu jika disimpan di dalam freezer, namun untuk suhu ruang sebaiknya dikonsumsi dalam jangka waktu tiga hari.
"Ke depan, minuman Kiniu Raba ini bisa menjadi komoditi yang bisa dinikmati wisatawan, dan bahkan menjadi oleh-oleh khas Mentawai," harapnya.
Diketahui, beberapa manfaat minuman Kunyit asam ini diantaranya mengatur gula darah, mencegah risiko kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, menekan risiko komplikasi jantung, meningkatkan fungsi otak, meredakan nyeri haid, dan menurunkan berat badan. (KS)
0 comments:
Posting Komentar