PADANG PANJANG, (GemaMedianet.com) | Para ibu dari Kelompok Masyarakat Gumala Kreatif sangat antusias mengikuti Latihan Membatik yang difasilitasi Kelurahan Guguk Malintang (Gumala), Kecamatan Padang Panjang Timur, sejak Senin hingga Jumat, (7-11/6/2021).
Pelatihan membatik yang merupakan usulan warga masyarakat pada Musrenbang Tahun 2020 lalu tersebut, dibimbing Widdi Yanti, pemilik Canting Buana Kreatif.
Pelatihan tersebut guna mematangkan motif batik dengan Corak Daun Sirih yang dicita-citakan menjadi batik khas Gumala.
Ketua Kelompok Masyarakat Gumala Kreatif, Yandri Armaika menyampaikan, pelatihan batik direncanakan diikuti masing-masing satu orang dari 23 RT di Kelurahan Gumala. Lantaran COVID -19, akhirnya hanya diikuti 12 orang ibu-ibu yang sebelumnya sudah pernah ikut pelatihan batik.
“Ibu-ibu ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Semoga lewat keterampilan membatik ini, menjadi keahlian penunjang ekonomi masyarakat. Kami juga berharap dukungan dari pemerintah untuk membantu pemasarannya ke depan," ujar Yandri.
Dikatakan, ada dua jenis pelatihan batik yang dilaksanakan selama lima hari itu, yaitu Batik Tulis dan Batik Cap Motif Sirih dengan berbagai kreasi dan modifikasinya.
"Karena tanaman daun sirih banyak ditanam di lingkungan sini, akhirnya kami memilih sirih sebagai motif batik yang dikembangkan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Yandri, motif sirih memiliki makna dan filosofi yang luas.
"Sirih merupakan tanaman obat. Sirih di Minangkabau biasanya untuk menyambut kedatangan seseorang dengan homat. Artinya sirih simbol mempererat silaturahmi," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan, Rena Yenti, SE sangat mendukung kreativitas kelompok Gumala Kreatif tersebut.
"Semoga kegiatan ini makin maju dan berkembang, baik dari segi kreasi dan pemasarannya yang di-support pemerintah," ungkapnya.
Pihak kelurahan, lanjut Rena, akan terus memantau perkembangan mereka yang mengikuti pelatihan ini.
"Kami upayakan nanti ada sentra batik bagi pengrajin. Tentunya lewat proses musrenbang nantinya," pungkasnya. (Kominfo/Harris)
0 comments:
Post a Comment