Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Malianu, Provinsi Kalimantan Utara, Minggu (16/5). (Foto : Ist) |
MALIANU, (GemaMedianet.com) — Warga di sejumlah desa di Kalimantan Utara terpaksa mengungsi ke tempat sanak saudara sementara waktu. Langkah tersebut berlangsung saat banjir terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Malianu pukul 09.00 waktu setempat, Minggu (16/5/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau mengimbau warga untuk waspada dan siap siaga. BPBD juga menginformasikan masyarakat yang tinggal di bagian hilir untuk berhati-hati.
"Meski demikian, personel menghadapi kendala dalam mencapai lokasi karena lokasi terdampak yang jauh," ujarnya.
Dari kaji cepat dan pendataan dampak oleh petugas, beberapa desa terdampak akibat banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Malinau.
"Desa-desa terdampak, diantaranya Desa Malinau Hulu dan Pelina Kanaan (Kecamatan Malinau Kota), Long Berangkat, Long Simau, Long Makatip, Long Kebinu, Long Sulit dan Long Semamu (Mentarang Hulu), serta Long Bisai, Paking, Pulau Sapi (Mentarang)," terangnya di Jakarta.
Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi sejak kemarin, Sabtu (15/5) mengakibatkan debit air Sungai Funu dan Kenipe yang berada di wilayah Kecamatan Mentarang Hulu meluap.
Selain kedua sungai tersebut, debit air Sungai Malinau juga meluap. Ketinggian air banjir antara 30 hingga 200 cm.
Peringatan dini cuaca dari BMKG yang terpantau pada Info BMKG pada Sabtu (16/5) hingga esok hari menunjukkan potensi hujan ringan di tiga kecamatan terdampak banjir. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi susulan.
Dilihat pada analisis InaRISK, ketiga kecamatan termasuk 12 kecamatan di Provinsi Kalimantan Utara dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.
12 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut antara lain Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hilir, Pujungan, Bahan Hulu, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Malinau Selatan Hilir, Mentarang, Malinau Utara, Malinau Barat dan Malinau Kota. (Theophilus Yanuarto/bnpb)
0 comments:
Posting Komentar