PADANG (GemaMedianet.com) — Terhitung dalam beberapa hari, Ramadhan akan datang. Bulan suci ini merupakan Ramadhan kedua yang dijalani dalam kondisi pandemi bagi penduduk dunia, termasuk Indonesia.
Keriuhan jelas akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Keramaian khas bulan puasa pun akan terbatas, sedangkan kenaikan harga yang seakan sudah menjadi tradisi tak bisa dibendung. Di samping itu, perekonomian masyarakat belum sepenuhnya pulih di era kenormalan baru ini.
Belakangan, kabar kenaikan harga pokok di sejumlah daerah kian terdengar. Hal ini begitu mengkhawatirkan, karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah. Belum lagi, isu impor beras di tengah panen raya di beberapa wilayah. Kebijakan ini jelas mengancam penyerapan hasil para petani.
Akan tetapi, berbagai kesulitan serta keterbatasan ini dapat dilewati dengan berbagai macam kebaikan tanpa batasan. Begitu juga yang Aksi Cepat Tanggap (ACT) gaungkan untuk menyambut bulan suci, ialah Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas. Lewat berbagai gerakan yang diinisiasi, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan di tengah kehidupan masyarakat.
“Tahun ini merupakan Ramadhan kedua kita melewatinya dalam kondisi pandemi yang membawa pengaruh besar pada kehidupan. Ekonomi melemah, begitu juga aktivitas masyarakat yang terbatas. Untuk itu, kami menggaungkan 'Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas. Umat muslim memiliki pilihan tanpa batas untuk bisa saling berbagi, saling membantu, secara bersama sama, sesuai kemampuan, sesuai dengan apa yang dimiliki dalam bentuk empati (kemanusiaan), harta (kedermawanan), dan fisik (kerelawanan),” ungkap Zeng Wellf Head ACT Sub Regional Sumbateng
Dalam tema Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas, salah satu fokus yang ACT lakukan ialah pemenuhan pangan selama Ramadan lewat Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. Gerakan ini mengajak masyarakat terlibat dalam meluaskan program-program pangan ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa.
“Selain Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan, ACT Sumbar khususnya memiliki program lokal yaitu Kapal Ramadhan Mentawai. Kapal Ramadhan Mentawai pada tahun 1442 H siap berlayar kembali membawa senyum bahagia untuk saudara yang membutuhkan di bulan suci Ramadhan. Membawa ragam bantuan pangan dan sandang hingga ke berbagai pulau di kepulauan Mentawai. Tidak kurang dari 5000 paket Ramadhan hadir untuk mewarnai Ramadhan sadara di kepulauan Mentawai,” ungkap Aan Saputra sebagai Branch Manager ACT Sumbar
Aan Saputra menjelaskan, Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan akan menjadikan sedekah sebagai komponen utama gerakan kebaikan tersebut. Sedekah merupakan solusi besar, serta modal membangun peradaban yang lebih baik.
Allah selalu menyeru besarnya pahala memberi pangan ke orang lain. Dan, ACT menghadirkan gerakan ini dengan mengajak masyarakat untuk bersedekah sebagai bahan bakar kebaikan yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas, khususnya selama Ramadhan di tahun istimewa kedua ini karena hadirnya pandemi.
“Tak hanya Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan, di momen detik-detik menjelang ibadah puasa ini, ACT juga mengajak masyarakat ambil bagian dalam Gerakan Sedekah Harian Ramadhan. Dengan sedekah minimal Rp10 ribu dan mengajak orang lain yang dimulai dari orang terdekat, bakal menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat prasejahtera di berbagai penjuru negeri selama Ramadhan. Apalagi, di waktu menjelang Ramadhan ini banyak saudara sebangsa tengah diuji dengan bencana alam serta ekonomi yang prasejahtera, khususnya mereka di tepian negeri,” ujar Aan Saputra
Sedekah akan menjadi amunisi menghadirkan kebahagiaan di momen Ramadhan, bahkan hari yang fitri nanti. Tak hanya dalam negeri, ACT akan menyalurkan sedekah masyarakat ke saudara yang tengah dilanda krisis dan konflik kemanusiaan di berbagai negara. (r)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar