MEDAN (GemaMedianet.com) – Para perajin terdampak COVID-19 di bawah binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) di 10 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) menerima bantuan dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Bantuan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Dekranas tersebut diserahkan Ketua Bhayangkari Sumut Risma Martuani mewakili Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian kepada Ketua Nawal Lubis di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (24/2/2021).
"Saya menyampaikan bingkisan ini kepada ibu, untuk nantinya bisa disampaikan kepada perajin binaan Dekranasda Sumut. Ini merupakan bantuan dari Ketua Harian Dekranas, Ibu Tri Tito Karnavian, semoga bantuan ini dapat bermanfaat," ujar Risma Martuani Sormin sembari menyerahkan bantuanya.
Selanjutnya, didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari, Nawal langsung menyerahkan bantuan berupa uang tunai tersebut secara simbolis kepada tiga orang perajin yang berasal dari Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Masing-masing perajin menerima bantuan uang tunai senilai Rp2.000.000.
"Hari ini kita berikan langsung uang tunai kepada perajin, nanti selebihnya akan kita berikan dengan cara transfer langsung kepada perajin, kriteria perajin yang menerima adalah perajin yang sudah sangat terbatas keberadaanya, dan perajin yang mendukung gerakan ramah lingkungan," ujar Nawal.
Adapun daerah yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Langkat, Deliserdang, Serdangbedagai, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara dan Toba.
Pada kesempatan tersebut, Nawal juga mengajak para perajin untuk mulai memasarkan hasil karyanya dengan memanfaatkan teknologi. “Pandemi Covid-19 yang melanda dunia menantang kita untuk beralih ke pasar digital, memasarkan dan mempromosikan produk yang kita hasilkan secara daring,” ajaknya.
Salah seorang perajin yang menerima bantuan, Christian dari Tapanuli Utara, mengaku senang menerima bantuan tersebut. Karena, menurutnya saat ini sudah banyak perajin gitar yang terpuruk. "Usaha Gitar Sipoholon ini sudah dari ayah saya, sejak tahun 1950 an, dulu banyak di daerah Taput yang mengusahakan ini, dengan adanya Covid-19, membuat perajin gitar menjadi kian terpuruk, dengan bantuan ini kami pun merasa terbantu," ujarnya. (infosumut/sumut)
0 comments:
Posting Komentar