PADANG (GemaMedianet.com) – Founder Batik Lumpo, Novia Hertini menyatakan bahwa Batik Lumpo tidak pernah ikut pengadaan, dan bukan pemasok Hand Sanitizer di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk penanggulangan darurat bencana COVID-19 Tahun 2020.
Novia Hertini merasa perlu meluruskan pemberitaan beredar yang terkesan menyeret nama Batik Lumpo dalam dugaan Kasus Pengadaan Hand Sanitizer BPBD Sumbar yang saat ini viral.
Menurut wanita peraih Anugerah Upakarti Tahun 2020 dari Presiden Joko Widodo ini, Batik Lumpo sedikit pun dan sama sekali tak pernah bersentuhan dengan yang namanya Pengadaan Hand Sanitizer apalagi berurusan dengan BPBD Sumbar. Namun entah kenapa, tiba-tiba namanya muncul dalam pemberitaan di sejumlah media online.
“Bak petir di siang bolong, saat saya dapat kabar dari teman-teman wartawan, nama saya Novia Hertini diberitakan dan katanya merujuk pada LHP BPK RI dalam Pengadaan Hand Sanitizer pada kegiatan penanganan darurat bencana COVID-19,” tutur Novia.
Pendiri Asosiasi Pengusaha Perancang Mode (APPMI) Sumbar ini, mengungkapkan hal itu dengan mata berkaca-kaca. Kesedihan mendalam atas munculnya nama Batik Lumpo sangat jelas tergurat dari raut wajahnya, meski mulut dan hidungnya ditutupi masker.
Pemberitaan itu jelas menyentak batin wanita yang mengawali karirnya di bidang fashion, sekaligus bergerak dalam pembinaan UMKM serta pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga dalam memproduksi Tenun Batik Lumpo.
"Saya jadinya kurang nyaman dengan pemberitaan yang jelas berpotensi mencemarkan nama baiknya sebagai pengusaha Batik Lumpo yang meraih anugerah Upakarti dari Presiden RI," ujar Novia Hertini yang juga Owner CV Novia ini.
0 comments:
Posting Komentar