PADANG, (GemaMedianet.com) — Meski bukan termasuk lima Destinasi Super Prioritas (DSU), Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tetap optimis Sumbar adalah destinasi potensial untuk diadakannya MICE (Meeting Incentive Convention and Exhibtion).
MICE dalam industri pariwisata atau pameran, adalah suatu jenis kegiatan dimana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu.
Ada 356 lembaga, instansi dan asosiasi, mulai dari kementerian, lembaga negara, asosiasi dan organisasi profesi seperti medis dan kedokteran, pengacara, konstruksi dan sebagainya di tingkat pusat yang disurati secara resmi dengan surat ditandatangani langsung oleh Gubernur Sumbar.
Surat dimaksud berisikan ajakan dan permohonan untuk mengadakan kegiatan MICE di Sumbar lengkap dilampiri Calendar of Events (CoE) yang tercantum semua kegiatan kepariwisataan 19 Kab/Kota di Sumbar, fasilitas penunjang seperti akomodasi, restoran dan souvenir yang dinilai memenuhi standar.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Novrial menjelaskan, bahwa ini adalah salah satu upaya untuk "jemput bola", mengingatkan target market, pasar potensial yang rutin mengadakan kegiatan MICE agar mempertimbangkan Sumbar sebagai salah satu destinasi pilihan.
"Salah satu kriteria untuk bisa masuk sebagai salah satu DSU menurut Kemenpar adalah ketersediaan fasilitas akomodasi bintang lima yang memang belum dimiliki oleh Sumbar. Namun walaupun tidak masuk ke dalam DSU, kami yakin dengan seluruh potensi pariwisata yang dimiliki seperti keindahan alam dengan landscape yang sangat lengkap, tradisi dan budaya serta kuliner, Sumatera Barat akan tetap menjadi salah satu pilihan utama destinasi untuk penyelenggaraan kegiatan MICE," terang Novrial.
Pihaknya juga sengaja melampirkan kalendar CoE Sumatera Barat agar Asosiasi atau Lembaga yang berminat menyelenggarakan kegiatan di Sumbar bisa mengsinkronkan waktu pelaksanaan untuk sekaligus menghadiri event-event yang diminati.
Masih menurut Novrial, keyakinan bahwa Sumbar adalah destinasi potensial, didukung dengan beberapa maskapai penerbangan. Seperti Air Asia dan Citilink, yang membuka rute baru dari dan ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Air Asia membuka rute penerbangan baru Padang - Jakarta pulang pergi (PP) total 10 kali dalam seminggu yang di launching 10 Desember 2020 lalu. Sedangkan Citilink membuka Rute direct Padang - Balikpapan - Menado PP dan Padang - Medan - Banda Aceh PP yang baru 13 Januari 2021 kemarin dilaunching, serta menambah frekuensi penerbangan langsung Padang - Batam dari 7 kali menjadi 11 kali seminggu
Ketika ditanya bagaimana terkait kondisi Pandemi COVID19 di tahun 2021 ini, lebih lanjut Novrial menjelaskan, apabila protokol kesehatan CHSE yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) diterapkan dengan ketat dan disiplin, diyakini resiko akan sangat minim. Terlebih lagi, saat ini sudah serentak dimulai secara nasional penyuntikan vaksin COVID-19.
Ia menyebut, Sumbar telah membuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan MTQ Nasional ke-28 tanggal 12 - 21 November 2020 yang lalu dimana diprediksi melibatkan sekitar 10.000 pengunjung dari seluruh Indonesia datang ke Sumatera Barat untuk Event tersebut.
Untuk itu Novrial menghimbau seluruh pelaku dan stakeholders kepariwisataan agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya, agar para tamu dan wisatawan merasa yakin aman dan nyaman melaksanakan kegiatannya di Sumbar.
"Dengan kondisi yang ada, kami bertekad agar Pariwisata bisa menjadi salah satu instrumen pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID19," tukas Novrial.
Seperti diketahui, lima Destinasi Super Prioritas (DSU) saat ini di Indonesia, yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. (rel)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar