PADANG, (GemaMedianet.com) — Setiap tahunnya Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November. Dan hari ini 75 tahun lalu, peristiwa heroik di Surabaya menjadi pertempuran pertama pasca Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
"Orang ketika itu tidak lagi memikirkan yang lain-lain, hanya memikirkan negara. Sementara pihak penjajah juga memikirkan bagaimana kelangsungan kekuasaannya, dan terpantik dari perilaku Jenderal Mallaby," ungkap Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Bakri Bakar kepada GemaMedianet.com, Selasa (10/11/2020).
Perilaku Jenderal Mallaby sebagai wujud wajah Belanda yang kembali ingin berkuasa di Indonesia dengan membonceng tentara sekutu, walhasil mendapat perlawanan keras dari rakyat.
"Bagi rakyat kemerdekaan Indonesia adalah harga mati, dan itu artinya tidak ada yang dipikirkan rakyat selain mempertahankan kemerdekaan sampai tetes darah terakhir. Merdeka atau mati," tutur anggota Komisi I DPRD Sumbar membidangi pemerintahan ini.
Oleh karena itu apa yang dinikmati Bangsa Indonesia hari ini, yakni bebas dari belenggu penjajah wajib disyukuri.
"Jika bukan karena perjuangan para pendahulu, kita tidak dalam kondisi seperti sekarang ini," ujar politisi Partai Nasdem ini.
Untuk itu, Anggota DPRD asal dari daerah pemilihan (Dapil) Pesisir Selatan dan Mentawai ini, mengajak seluruh masyarakat untuk memelihara apa yang sudah dimiliki bangsa dengan mengambil peran dan tanggung jawab masing-masing.
Tanggal 10 November ini lah dijadikan momentum, kata Bakri Bakar lagi, untuk memperingati sekaligus bagaimana mengisi kemerdekaan dengan kekuatan dan kemampuan kita masing-masing.
"Hilangkan menjelek-jelekkan pemimpin dan siapa pun karena toh masing-masing kita merupakan aset dan anak bangsa. Mari kita teladani dan menjadikan nilai-nilai perjuangan itu berkesinambungan, terutama bagi generasi muda," tukasnya. (UK1)
K
0 comments:
Posting Komentar