USA, (GemaMedianet.com) — Hari pertama masa kepresidenannya, presiden terpilih Joe Biden bermaksud mencabut larangan perjalanan Donald Trump pada pelancong dari 13 negara, dimana sebagian besar merupakan negara mayoritas Muslim atau Afrika.
Pada bulan Oktober, Biden juga berjanji untuk mendorong politisi membuat undang-undang untuk memerangi meningkatnya jumlah kejahatan rasial di Amerika Serikat.
"Sebagai presiden, saya akan bekerja sama dengan Anda untuk merobek racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda. Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan,” katanya.
“Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump,” tambahnya.
Trump memberlakukan pembatasan perjalanan yang sering disebut oleh para kritikus sebagai 'larangan Muslim' melalui serangkaian perintah eksekutif yang memilih Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, memicu kritik bahwa tindakan tersebut merupakan diskriminasi agama yang melanggar hukum.
Trump kemudian memperluas larangan untuk memasukkan Venezuela dan Korea Utara. Kemuduan menambahkan Nigeria, Sudan, Myanmar, dan tiga negara lain ke dalam daftar.
"Komunitas Muslim adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump terhadap komunitas kulit hitam dan coklat di negara ini, dengan larangan Muslim yang keji.
Pertarungan itu adalah rentetan pembukaan dalam apa yang telah hampir empat tahun mengalami tekanan dan penghinaan terus-menerus,” kata Biden.
“Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump.” tambahnya.
Trump memberlakukan pembatasan perjalanan yang sering disebut oleh para kritikus sebagai 'larangan Muslim' melalui serangkaian perintah eksekutif yang memilih Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, memicu kritik bahwa tindakan tersebut merupakan diskriminasi agama yang melanggar hukum.
Trump kemudian memperluas larangan untuk memasukkan Venezuela dan Korea Utara dan kemudian menambahkan Nigeria, Sudan, Myanmar, dan tiga negara lain ke dalam daftar.
"Komunitas Muslim adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump terhadap komunitas kulit hitam dan coklat di negara ini, dengan larangan Muslim yang keji.
Pertarungan itu adalah rentetan pembukaan dalam apa yang telah hampir empat tahun mengalami tekanan dan penghinaan terus-menerus,” kata Biden.
Presiden terpilih yakni Biden Hari pertama di kantor langsung bekerja dan menepati janji.
Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi advokasi dan hak sipil Muslim terbesar di AS, mengucapkan selamat kepada Biden atas kemenangannya pada hari Sabtu dan mengatakan itu akan membuatnya memegang janji pemilihannya.
"Presiden terpilih Biden telah berjanji untuk mengakhiri Larangan Muslim pada hari pertamanya menjabat, termasuk Muslim di setiap tingkat pemerintahannya dan menangani masalah diskriminasi rasial dan agama,” kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR dilansir Al Jazeera.
"Kami berencana untuk bergabung dengan para pemimpin dan organisasi Muslim Amerika lainnya untuk memastikan, bahwa Pemerintahan Biden memenuhi janji-janji ini. Kami juga berencana untuk terus meminta pertanggungjawaban pemerintah kami jika terjadi kesalahan," tambah Nihad
Selama kampanye pemilihan, Trump menuduh Biden ingin mengakhiri semua larangan perjalanan, termasuk dari wilayah jihadis, dan menyiratkan penantangnya akan mengizinkan orang yang akan masuk dan meledakkan kota kita melakukan sesuatu. (AJ)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar