AGAM, (GemaMedianet.com) — Pasca pengeroyokan terhadap dua orang anggota Kodim 0304/Agam oleh rombongan Pemotor Gede Harley Davidson, Jum'at (30/10/2020), suasana di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Barat sempat berlangsung "tegang".
Seperti dalam laporan yang disampaikan Dandim 0304/Agam kepada Pangdam I Bukit Barisan, disebutkan bahwa 50 anggota Kodim 0304/Agam sempat mendatangi Markas Polres Bukittinggi, karena rombongan Pemotor Gede Harley Davidson di bawah pimpinan Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) tengah melakukan silaturahmi dengan Kapolres Bukittinggi AKBP Dodi Prawiranegara.
Selanjutnya, Letkol Arh Yosip Brozti Dadi SE,M. Tr.(Han) Dandim 0304/Agam menerima perintah dari Pangdam I/Bukit Barisan (Mayjen Irwansyah) untuk melaporkan secara resmi pemukulan terhadap dua orang Anggota Kodim 0304/Agam ke Polres Bukittinggi.
Sekitar pukul 23.00 WIB telah berlangsung pemeriksaan terhadap Komunitas MOGE HOG (Harley Owners grup) yang melakukan penganiayaan terhadap dua personil TNI - AD Kodim 0304/Agam, dan dari hasil pemeriksaan dapat dilaporkan pelaku penganiayaan sampai saat ini baru dua orang, sedangkan yang lainnya masih dalam proses pemeriksaan oleh Sat Reskrim Polres Bukittinggi.
Dua orang yang dijadikan tersangka, adalah Bambang Septian Ahmad R (18 tahun), warga Kampung Sukabirus Rt/Rw 001/015 Jalan Dayeuhkolot Nomor 40 Kelurahan Citeurep Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung; dan Michael Simon (49 tahun), warga Jalan Ciwaruga nomor 74 Rt/Rw 005/006 Porongpong Kabupaten Bandung Barat.
Bambang Septian Ahmad diketahui masih pelajar. Sedangkan Michael Simon merupakan seorang pengusaha.
Seperti diketahui, usai pengroyokan, anggota Unit Intel Kodim 0304/Agam juga mendatangi rombongan Pemotor Gede Harley Davidson di Novotel Kota Bukittinggi.
Di sana, personil Kodim 0304/Agam menanyakan kepada rombongan kenapa memukul, namun mereka terkesan bersikap arogan karena merasa dilindungi oleh Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) sebagai ketua Long Way Up Sumatra Island.
Walhasil, sekitar pukul 17.35 WIB, Dandim 0304/Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi tiba di Novotel, bertemu dengan Letjen Jamaris Chaniago melakukan koordinasi atas permasalahan tersebut .
Sekitar pukul 18.05 WIB, permasalahan kemudian dapat diselesaikan dengan cara Letjen Jamaris Chaniago (Purnawirawan TNI) sebagai Ketua Long Way Up Sumatra Island meminta maaf atas kejadian tersebut.
Sementara itu, Serda Mistari dan Serda Yusuf yang menjadi korban dikabarkan mengalami luka-luka cukup serius dan kini dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) Tingkat 4 Kota Bukittinggi. Video mereka digeber naik Honda Beat dalam peristiwa pengroyokan itu pun sempat viral di media sosial, dan menyita perhatian khalayak dalam beberapa jam terakhir.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @infokomando sebagaimana disimak Indozone.id, terlihat sekelompok pemotor Harley Davidson memarkirkan motor mewah mereka di tepi jalan dan memukuli serta menendang anggota TNI tersebut.
Anggota TNI yang mereka keroyok tampak meringkuk di lantai, namun tetap saja dihajar oleh mereka. Peristiwa itu pun menyita warga setempat. Berdasarkan keterangan yang dibagikan @infokomando, pengroyokan itu disebut-sebut bermula saat Serda Mistari bersama Serda Yusuf melintas di Jalan Dr Hamka Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi, berboncengan naik sepeda motor Honda Beat.
Di jalan itu, mereka sudah mendengar raungan sirene Patwal Polres Bukit Tinggi. Karena tahu itu rombongan pemotor mewah, Serda Yusuf pun menepi dan memberikan jalan. Mengira bahwa rombongan sudah habis, Serda Yusuf dan Serda Mistari melanjutkan perjalanan mereka menuju markas Kodim 0304/Agam.
Namun ternyata, di belakang mereka masih ada beberapa anggota rombongan yang terpisah. Dari sinilah pengroyokan itu bermula. Anggota rombongan yang terpisah ini menggeber Serda Yusuf dan Serda Mistari dari belakang, membuat jantung mereka seperti mau copot dan mereka hampir terjatuh. Tak senang digeber seperti itu, Serda Yusuf dan Serda Mistari mengejar anggota rombongan pemotor Harley yang tertinggal itu dan menghentikan laju kenderaannya.
Namun, alih-alih memberi nasihat, Serda Yusuf dan Serda Mistari justru malah dikeroyok oleh anggota rombongan Harley tersebut. Meski Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menjelaskan kalau mereka adalah anggota TNI, namun omongan mereka tak digubris oleh rombongan pemotor Harley dan mereka bahkan diancam akan ditembak.
Karena menimbulkan kegaduhan, masyarakat setempat ramai menyaksikan dan sebagian merekamnya. Sebagian lainnya melerai pengroyokan tersebut.
Usai berhasil dilerai, rombongan pemotor Harley Davidson melanjutkan perjalanan mereka menuju Novotel Kota Bukittinggi. Serda Yusuf dan Serda Mistari lantas melaporkan apa yang mereka alami kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam. (*)
#Editor : Uki Ratlon
0 comments:
Posting Komentar