PADANG, (GemaMedianet.com) — Sanggar Seni dan Budaya "Putri Embun Istana" dari Nagari Indrapura Tengah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tampil di malam ke-21 Pagelaran karya produk ekonomi kreatif (Ekraf) Tahun 2020 yang dipusatkan di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX - Kuranji Padang, Sabtu (10/10/2020).
Berbagai tarian yang ditampilkan Sanggar Seni dan Budaya asal Kecamatan Pancung Soal kali ini banyak hal yang unik dan klasik. Dari mulai Tari Sikambang biasa, Sikambang Bakacipuah, Tari Kain, Tari Betan Biasa hingga penampilan Tari Pegawai.
Tari terakhir merupakan prosesi penyambutan Marapulai dan Anak Daro. Dalam prosesi itu ada hal yang unik, yakni baik Marapulai maupun Anak Daro sama-sama memakai suntiang ketika pesta perkawinan.
Penampilan terakhir itu tak urung mendapat perhatian, dan aplus dari pengunjung yang didominasi kalangan muda ini.
Bahkan, Penanggung jawab Kegiatan Pagelaran, Erman Jamal, ST mengungkapkan kekagumannya terhadap adat dan budaya di Minangkabau.
Oleh karena itu, momen pagelaran ini sangat tepat dalam rangka menggiatkan kembali sektor kepariwisataan di Sumatera Barat khususnya Kota Padang yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19. Sekaligus sebagai upaya pelestarian nilai adat dan budaya, serta memberikan hiburan bagi masyarakat pengunjung.
"Selain menggiatkan sektor kepariwisataan, kegiatan ini sekaligus dalam rangka melestarikan nilai-nilai adat budaya menuju masyarakat produktif," kata Erman Jamal, ST didampingi Ketua Panitia Pelaksana Indra Mairizal, SE di sela-sela kegiatan.
Kegiatan Pagelaran Karya Produk Ekraf ini yang bersalah dari pokok-pokok pikiran Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Evi Yandri Rajo Budiman di Dinas Pariwisata ini dijadualkan akan berlangsung sebanyak 26 kali pertunjukan hingga penutupannya pada 30 Oktober mendatang.
"Dengan demikian masih ada 5 kali lagi pertunjukan seni hingga penutupan pada 30 Oktober mendatang. Untuk itu kita berharap kegiatan ini semakin diramaikan oleh masyarakat pengunjung, karena banyak hal yang akan membuka khazanah kita terhadap keunikan adat dan budaya di Minangkabau. (UK1)
0 comments:
Posting Komentar