Pasalnya, sabtu malam yang dikenal dengan "malam minggu"-nya anak muda, ternyata pengunjung Pagelaran Karya Produk Ekraf yang menampilkan Group Indang Tunas Muda Beringin Sakti Kinari asal Kabupaten Solok ini justeru didominasi kalangan muda.
Beberapa diantaranya mengaku memiliki ketertarikan terhadap seni budaya Minangkabau. Sedangkan lainnya mengaku kehadirannya karena berteman dengan anak Sanggar asal Kabupaten Solok untuk menyaksikan seni budaya guna mengisi kegiatan di malam minggu.
Menariknya lagi, Grup Kesenian Indang ini juga diisi oleh kalangan muda seangkatan SLTP dan SLTA laki-laki dan perempuan jumlahnya sebanyak 25 orang. Mereka termotivasi untuk mengisi aktifitasnya dengan mengikuti Indang guna menjauhkan diri dari penyakit masyarakat dan pergaulan bebas.
Di atas panggung, mereka berdendang bersahut-sahutan sembari memainkan alat kesenian Indang yang disebut juga Ripai, bentuknya sama dengan rebana.
Sambil duduk berdampingan, berderet-deret dengan jumlah ganjil antara 9 sampai 25 orang, masing-masing mereka memegang dan memainkan Indang dengan cara memukul-mukul dan menjentikkan jari.
Mereka juga mengiringinya dengan gerak tubuh meliuk-liuk secara bersama-sama dan serempak dan berlawanan arah antara pemain yang satu dengan pemain lainnya.
Pantauan media ini, para pemain Indang tetap bermain penuh semangat meskipun secara perlahan hujan mulai turun ke bumi namun tak menyurutkan langkahnya memberikan penampilan yang terbaik.
Penanggung Jawab Kegiatan, Erman Jamal, ST mengatakan, lewat Pagelaran Karya Produk Ekraf ini selain memperkenalkan dan melestarikan seni budaya Minangkabau bagi pengunjung yang belum mengenal secara dekat, sekaligus juga menjadi ajang silaturahmi antara darek dan rantau.
Ia menyebutkan, Dinas Pariwisata dan Ekraf Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bukan hanya perihal memanfaatkan dan menggali keindahan alam, namun kebudayaan juga termasuk potensi pariwisata. Contohnya kesenian daerah seperti Dendang Indang yang dipersembahkan Group Indang Tunas Muda Beringin Sakti Kabupaten Solok.
"Betapa bangganya kita, jika kesenian semisal Indang dikagumi oleh banyak orang, jadi inilah momen yang tepat bagi kita untuk melestarikan kebudayaan tradisional,” ungkap Erman Jamal didampingi Ketua Panitia Indra Mairizal, SE.
Ketua Indang Tunas Muda Beringin, Syahril Rajo Mudo mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Ekraf yang telah memberi ruang terhadap segala kesenian yang ada di setiap nagari di Sumbar ini dalam bentuk seni pertunjukan di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX Kuranji bertajuk Pagelaran Karya Produk Ekraf.
Oleh karena itu, Syahril Rajo Mudo berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti hanya sampai di sini, namun tetap berlanjut di hari-hari berikutnya.
"Mudah-mudahan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat baik melalui Dinas Pariwisata dan Ekraf maupun Dinas Kebudayaan terus aktif menghidupkan segala kesenian yang ada di setiap nagari di Sumbar, sehingga dapat terus dikenal dan Diwarisi generasi selanjutnya," ujar Syahril.
Ia juga engaku bangga, grup kesenian yang ia pimpin bisa tampil di Padang lewat ajang Pagelaran Karya Produk Ekraf. Sehingga menjadi penyemangat sekaligus motivasi bagi generasi muda. Tak lupa di kesempatan itu, Syahril berharap ada perhatian dari pemerintah dalam bentuk biaya latihan atau pembinaan.
Apalagi rutinitas guru-guru selama ini dalam memberikan latihan hanya berdasarkan panggilan jiwa dan tidak pernah dibayar sedikitpun," pinta Syahril.(S
Seperti diketahui, Group Kesenian Indang Tunas Muda Baringin Sakt berdiri sejak 2014, dan sudah pernah tampil berbagai daerah mulai dari Kayu Aro, Singkarak. Hingga pernah tampil di Jakarta atas undangan Kerukunan Warga Kinari. (UK1)
K
0 comments:
Posting Komentar