PADANG, (GemaMedianet.com) — Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia saat ini telah membawa hikmah yang beragam bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Tanpa disadari, selain orang tua mengetahui betapa susah mengajar, para guru juga disadarkan bahwa pembelajaran tidak harus dilakukan melalui tatap muka, namun juga bisa dilakukan dengan jarak jauh (daring).
Demikian disampaikan Wali Kota Mahyeldi sewaktu didapuk menjadi pemateri dalam kuliah umum yang diadakan oleh Pesantren Modern Terpadu Prof Dr Hamka II, Aie Pacah Kota Padang, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga : Mengenal Ulama Kharismatik Buya Hamka
"Dari krisis ini, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil, selain para orang tua disadarkan betapa susah mengajar, untuk pertama kalinya para guru bisa melakukan pengajaran melalui online," ujarnya.
"Dari krisis ini, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil, selain para orang tua disadarkan betapa susah mengajar, untuk pertama kalinya para guru bisa melakukan pengajaran melalui online," ujarnya.
Mahyeldi menambahkan, hikmah lain yang bisa dipetik ialah, bahwa para orang tua, guru dan murid harus bersinergi dan menjalin komunikasi yang intens agar pembelajaran yang disampaikan dapat berjalan efektif.
"Tanpa adanya kolaborasi guru, murid dan orang tua maka pendidikan dimasa pandemi tidak akan berjalan dengan maksimal. Untuk itu, atas nama Pemko Padang saya berharap bahwa ke tiga pihak ini harus bersinergi agar pendidikan tetap jalan," jelas Mahyedi.
Selanjutnya, inovasi. Mahyeldi menyampaikan, salah satu inovasi yang perlu dihadirkan adalah dengan memberlakukan sekolah alam. Cukup banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi dan dapat dijadikan peserta didik sebagai media untuk menimba ilmu.
"Misalnya di depan Hotel Grand Inna Padang ada Tugu Gempa dan Museum Aditiawarman, Kemudian kawasan pertanian di Lubuk Minturun, dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah lainnya," jelasnya.
Kepada peserta kuliah umum, Mahyeldi berharap, nilai-nilai keteladanan yang dilihatkan seorang Buya Hamka selama masa hidupnya dapat menjadi teladan bagi generasi yang sekarang dan yang akan datang.
"Semoga, melalui upaya ini diharapkan ke depan Sumatera Barat atau Ranah Minang akan terus melahirkan generasi-generasi seperti Buya Hamka selaku tokoh nasional yang taat beribadah dan juga memiliki integritas yang tinggi. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dan kita tiru dari kepribadian beliau," imbuh wali kota yang juga seorang da'i tersebut.
Kuliah umum diikuti sekitar 50 orang peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah SMP dan SMA, pengurus yayasan dan karyawan pesantren setempat. Hadir mendampingi wali kota, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Guswardi, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis. Juga hadir Ketua Yayasan Wawasan Islam Indonesia (YWII), Pesantren Modern Terpadu Prof Dr Hamka II Jasrial, Sekretaris, Bendahara dan seluruh jajaran pengurus pesantren Buya Hamka. (Mul/Rengga).
0 comments:
Posting Komentar