SIJUNJUNG, (GemaMedianet.com) — Kesadaran politik dari anak muda telah kembali menggeliat pada pilpres 2019 yang lalu. Anak muda menjadi penentu, karena bahagian terbesar dalam pemilik suara. Untuk itulah pilihan dan sikap anak muda akan menentukan perjalan negeri ini ke depannya.
Berbeda dengan isu-isu nasional, sepertinya dalam skala lokal anak-anak muda belum tampak geliatnya dalam pertarungan Kepala Daerah di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. Khusus di Sumatera Barat, menurut data BPS 2019 jumlah anak muda saat ini ada sekitar 1.300.380 jiwa. Artinya data tersebut menunjukkan seperempat dari penduduk Sumatera Barat, adalah anak-anak muda.
Pilkada bukan sekedar bicara siapa yang akan jadi kepala daerah, tetapi juga diharapkan menjadi arena pendidikan politik bagi generasi muda itu sendiri. Mereka akan mewarisi apa yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya, tentu saja tugas menyiapkan kader pemimpin ke depannya, adalah bahagian dari tanggung jawab dari generasi yang sekarang, dan pilkada ini merupakan salah satu dari momentum tersebut.
Secara ideal atau normatifnya memang demikian. Namun, dalam prakteknya tidak demikian. Politik yang sarat dengan kepentingan itu menjadi arena berkulindannya para oligarki dan plutokrasi. Sehingga politik digunakan untuk media penghisapan dan eksploitasi, yang ujung-ujungnya adalah monopoli atau setidaknya oligopoli dengan bungkus demokrasi.
Di lain hal, politik menentukan segalanya dari hal yang besar sampai ke garam di dapur. Karena itulah saatnya anak muda turun untuk membawa negeri ini dalam track yang benar, sesuai cita-cita negeri ini didirikan. Menjadi penentu dengan ketajaman analisa, kritis dalam menyikapi ide, pikiran dan gagasan. Bukan menjadi bahagian yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik jangka pendek.
Hal inilah yang diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Sumatera, Ardinal Bandaro Putiah dalam menyikapi Pilkada 9 Desember 2020, Senin (10/8/2020).
Selain itu, kata ketua umum pemuda muslim yang akrab dipanggil ustadz ini menerangkan, bahwa Pemuda Muslim Wilayah Sumatera akan mengadakan kegiatan Konferensi Kerja Wilayah (Konferwil) pada tanggal 14-16 Agustus 2020.
Salah satu agenda penting dalam Konferwil ini adalah sikap dalam pilkada terlibat secara langsung mendukung kandidat calon kepala daerah atau tidak. (dm/ardinal)
0 comments:
Posting Komentar