PADANG, (GemaMedianet.com) — Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi sebanyak 87 orang tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) se-Kota Padang mengikuti bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas pendamping PKH.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Jumaidi, SPd, M.Pd di aula Dinas Sosial Kota Padang Jalan Delima No.5 Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat, Selasa (21/7/2020).
Bimtek pendamping PKH se-Kota Padang ini penting dilakukan sekaitan akan dilaksanakannya pertemuan FDF dengan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di masing-masing kecamatan yang tersebar di Kota Padang.
Selanjutnya melaksanakan verifikasi serta mendeteksi pemasangan stiker pada masing-masing rumah PKH di Kota Padang.
Sekaitan itu Jumadi mewarning (memperingatkan) pendamping PKH untuk bekerja secara profesional dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
"Saya ingatkan pendamping PKH, jangan coba-coba salahgunakan amanah yang diberikan untuk kepentingan tertentu. Termasuk kepentingan politik praktis. Jika terbukti, tanggung resikonya sendiri," tegas Kadis Sosial Provinsi Sumbar, Jumaidi yang didampingi Kabid Linjamsos (Perlindungan Jaminan Sosial) Dinsos Sumbar, Irwan Basir, SH, MM, Dt. Rajo Alam.
Ia juga menegaskan, kegiatan pendamping PKH adalah kegiatan sosial dalam rangka membantu upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Karenanya, seorang pekerja sosial harus jeli dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dan bertanggungjawab terhadap apa yang dilaporkannya," jelasnya.
Untuk urusan teknis, sebut Jumadi, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kabid Linjamsos Dinsos Sumbar, Irwan Basir Dt. Rajo Alam.
"Salah satu tujuan kita memasang stiker penerima KPM dari program PKH itu supaya jelas siapa yang layak dan yang tidak layak. Artinya apa, supaya yang tidak layak merasa malu menerima bantuan sosial tersebut," ucap Irwan Basir dalam arahannya kepada peserta bimtek.
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan bimtek pendamping PKH ini, lanjut Irwan Basir, supaya timbul motivasi dari pendamping untuk bekerja lebih baik sesuai tupoksi yang telah ditetapkan.
"Oleh sebab itu, seorang pendamping harus tahu objek fokus tugasnya dan menjauhkan private recht (kepentingan pribadi) demi tercapainya tujuan utama dari program pemerintah ini," ujarnya mengingatkan.
Diantara yang menjadi objek fokus pendamping PKH dalam mengumpulkan data-data di lapangan tersebut adalah berapa jumlah ibu-ibu hamil, anak-anak balita, kelompok disabilitas serta jumlah anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin yang menjadi target penerima bantuan sosial itu.
"Kalau boleh jujur, masih banyak keluarga miskin yang layak mendapatkan bantuan PKH ini tapi belum terakomodir. Inilah tugas kita bersama supaya ke depan kita lebih selektif lagi dalam melakukan pendataan supaya benar-benar valid," harap Irwan Basir.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kadis Sosial Kota Padang diwakili Kabid Linjamsos, Rustim dan segenap pegawai di lingkungan Dinsos tersebut. (UK1/Noa).
0 comments:
Posting Komentar