PASAMAN, (GemaMedianet.com) — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat Martias akrab disapa Kuncoro dari Fraksi Partai Gerindra yang cekcok dengan petugas posko PSBB Agam dan viral di media sosial akhirnya minta maaf dan mengaku bersalah.
Pernyataan maaf itu disampaikan oleh Martias dihadapan pengurus serta sejumlah awak media di Sekretariat Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Pasaman.
"Menyangkut persoalan yang terjadi pada tanggal 12 Mei Tahun 2020 sekitar pukul 10.46 WIB di posko perbatasan Kabupaten Agam-Pasaman bahwa saya benar-benar mengaku khilaf dan merasa bersalah atas perbuatan tersebut. Untuk itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kabupaten Pasaman khususnya, dan masyarakat Sumbar umumnya," ungkap Martias disaksikan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Pasaman, Bustomi para Fraksi dan pengurus di Sekretariat Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Pasaman, Rabu (13/5/2020) tadi sore.
Martias menyampaikan bakal membagikan sekitar 2.000 paket sembako gratis dan 5.000 buah Masker gratis kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada partai dan konstituennya di Pasaman.
Baca Juga : Viral Video Tak Beretika Terhadap Terhadap Petugas PSBB, Oknum Anggota DPRD Pasaman Asal Gerindra Diganjar SP1
"Saya akan bagikan ribuan paket sembako dan masker gratis yang diawasi oleh para kader Partai Gerindra Pasaman. Demikianlah permintaan maaf ini saya sampaikan setulusnya tanpa ada pemaksaan dari pihak mana pun," tambah Martias.
"Saya akan bagikan ribuan paket sembako dan masker gratis yang diawasi oleh para kader Partai Gerindra Pasaman. Demikianlah permintaan maaf ini saya sampaikan setulusnya tanpa ada pemaksaan dari pihak mana pun," tambah Martias.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Pasaman sekaligus Ketua DPRD Pasaman, Bustomi mengatakan juga meminta maaf kepada petugas PSBB di Kabupaten Agam atas sikap yang tidak sopan dilakukan kadernya.
"Atas nama keluarga besar DPC Partai Gerindra Kabupaten Pasaman meminta maaf atas sikap kurang berkenan dari kader kami kepada petugas posko PSBB Agam. Memang diakui kader kami saat kejadian itu dalam kondisinya dalam keadaan sakit sesuai yang direkomendasikan petugas medis di Kecamatan Tigo Nagari untuk cek kesehatan ke Kota Padang," ungkap Bustomi.
Atas sikap kadernya itu kata Bustomi dari internal Partai Gerindra sudah diberikan Surat Peringatan (SP) 1 dan membagikan ribuan paket sembako serta Masker.
"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pelajaran bersama diantara kader lainnya. Kami selaku kader akan tetap mendukung dan mematuhi aturan pemerintah dalam pelaksanaan PSBB ini," tutupnya.
Sebelumnya, contoh tidak terpuji diperlihatkan salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), setelah videonya yang viral saat ditegur petugas untuk mematuhi protokol PSBB di daerah itu.
Diketahui, sebuah video yang berdurasi 1 menit 34 detik viral di sejumlah grup WhatsApp. Terlihat terjadi pertengkaran mulut antara petugas perbatasan pos check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perbatasan Kabupaten Agam dan Pasaman dengan salah seorang wakil rakyat Pasaman yang inisial M sedang berada diatas mobil Mitsubishi Pajero Sport dengan Nomor Polisi BA 1240 DA.
Kepala Posko Covid-19 Agam, Syafrizal membenarkan Perihal Video tersebut dan mengaku ia lah yang memberi arahan kepada pengemudi kendaraan sekitar pukul 10:40 WIB tadi.
Dijelaskan Syafrizal, seperti biasa setiap mobil yang melintas selalu diberhentikan dan sopir dan seluruh penumpang diperiksa suhu tubuh dan disuruh mengenakan masker termasuk mobil wakil rakyat Pasaman yang hendak melintas tersebut.
Namun saat Martias diberhentikan, pihaknya sudah melihat tatapan tidak senang dari sopir dan penumpang mobil saat diminta turun sopirnya. Usai diperiksa sopirnya sudah naik kembali ke atas mobil, namun Martias ini masih duduk dan belum mau turun.
Martias akhirnya mau turun juga dan ikut melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Usai pemeriksaan petugas kemudian menanyakan maskernya.
Tidak adanya penutup mulut dan hidung tersebut, petugas kemudian menyuruh sopir berbaliak arah dan mencari masker untuk diizinkan melintas.
Alih-alih mengikuti instruksi petugas, Martias malah memerintahkan sopir untuk melaju kendaraan dan meninggalkan petugas.
Saat pergi Martias mengeluarkan kata-kata kotor, sehingga membuat warga yang tinggal di dekat pos keluar untuk melihatnya.
Atas kejadian tersebut Syafrizal berharap seluruh pengemudi dan penumpang kendaraan bisa mematuhi aturan yang telah ditentukan. (Noel)
0 comments:
Posting Komentar