PADANG, (GemaMedianet.com) — Akibat perbuatannya yang tak terpuji, Oknum Kepala Tukang CV Rendi Bersaudara dilaporkan wartawan ke kantor Polisi Sektor (Polsek) Nanggalo Padang, Rabu (8/4/2020).
Atas laporan pengaduan STTP Nomor : 13/IV/2020 tersebut, Kepala Polisi Sektor Nanggalo, AKP Sosmedya, SH, MH segera melakukan penyelidikan dan pemanggilan terlapor.
"Adanya pengaduan ini akan kami selidiki dan tindak lanjuti untuk memanggil terlapor secepatnya," tegas Kapolsek di ruang kerjanya seperti diungkapkan kembali oleh wartawan www.jurnalandalas.com, Micke Putra kepada sejumlah wartawan seusai melaporkan peristiwa tersebut.
Kasus menghina wartawan dan media, diduga sebagai upaya menghalangi tugas Jurnalistik ini berawal dari ketika wartawan www.jurnalandalas.com dan disaksikan Khairul wartawan Mitrarakyat.com berada di lokasi pembangunan saluran drainase yang berada di kawasan Kelurahan Kurao Kecamatan Nanggalo Padang.
Pengaduan ini, terang Micke, didasari adanya penyerangan dan penghinaan terhadap dirinya oleh oknum pekerja, ketika melakukan tugas jurnalis di lokasi pembangunan saluran drainase di Kelurahan Kurao Kecamatan Nanggalo Padang pada hari Sabtu (4/4).
Ironisnya, kepala tukang tersebut bukan menghina saja, tetapi juga mengancam. "Bahkan dengan berusaha menghubungi salah seorang Polisi Militer (POM) TNI," jelasnya.
Seperti diketahui, Pembangunan Proyek Saluran Drainase yang sedang dalam pekerjaan ini menggunakan APBD melalui Dinas PUPR Bidang SDA Kota Padang, berlokasi di Jalan Lubuk Bayu Kelurahan Kurao Kecamatan Nanggalo, terindikasi tidak sesuai spek dan metoda kontrak yang telah disepakati.
Dari dugaan tersebut, wartawan www.jurnalandalas.com dan www.mitrarakyat.com terjun ke lokasi pengerjaan yang tengah berlangsung dalam pemasangan mortir batu drainase, dan sebagian sudah ditutupi dengan blockcover, namun terlihat lantai kerjanya hanya dengan tumpukan batu dengan lumpur dan sedikit semen.
Tidak tampak di lokasi proyek CV Rendi Bersaudara adanya pengawas kualitas dan kepastian kualitas atau quality control dan quality assurance (QA-QC)-nya, begitu juga pengawas dari dinas PU Bidang SDA Padang.

Ketika hal ini dikonfirmasikan, hanya kepala tukang yang menjelaskan dengan bahasa penghinaan media, dan bertikad menyerang mengajak pengeroyokan terhadap wartawan jurnalandalas.com.
Ketua kelompok masyarakat yang ikut andil dalam pengawasan proyek tersebut, mengakui proyek yang aspirasi dari anggota DPRD Padang Faisal Nasir tersebut memang adanya pemasangan yang tidak sesuai dengan spek yang telah ditentukan.
"Beberapa item pekerjaan tak sesuai spek itu diantaranya besi blockcover dicampur dengan ukuran lain," katanya, Sabtu (4/4). (*/em)
0 comments:
Posting Komentar