Eviyandri Rajo Budiman Bersama Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri |
Pasalnya, hingga memasuki pekan ke tiga pasca serangan dan dampak pandemik wabah Covid 19, masyarakat Sumatera Barat maupun tenaga medis sendiri belum maksimal menerima bantuan, baik ketahanan pangan maupun Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Masih kita temukan rumah sakit - rumah sakit yang belum dilengkapi APD. Padahal tenaga medis merupakan garda terdepan dalam percepatan penanganan Virus Covid-19," ujar Eviyandri Rajo Budiman di sela-sela rapat badan anggaran, Senin (13/4/2020) sore.
Ia mengaku cukup kecewa, jika tenaga medis yang notabene merupakan garda terdepan tidak dilengkapi APD, tentu akan berdampak pada keamanan dan kenyamanan mereka saat bertugas.
"Jika garda terdepan ini runtuh, lantas siapa yang akan bertanggungjawab," tukas politisi Partai Gerindra ini.
Oleh karena itu dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota di bidang pengawasan, DPRD kembali mendesak seluruh kepala daerah se Sumatera Barat agar sesegera mungkin membagi apa saja kebutuhan masyarakat, terutama pembagian secara lengkap APD bagi tenaga medis, baik di posko penanganan maupun di rumah sakit dan puskesmas yang ada.
"Kita melihat begitu banyaknya bantuan yang turun, baik dari pusat, pemerintah provinsi, pengusaha, BUMN maupun BUMD. Tapi kenyataannya sampai saat ini masih banyak masyarakat kita yang menjerit. Justru ini jadi perhatian kita bersama," tukas Evi Yandri Rajo Budiman yang juga Ketua FKAN Pauh IX Kuranji ini.
Apalagi trend Covid-19 akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan, sebut Eviyandri, karena itu sangat disayangkan masih lambannya pergerakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Di sisi lain, Masyarakat sudah menuruti imbauan pemerintah, tentunya mereka juga butuh kebutuhan untuk bertahan hidup. Sementara bagi tenaga medis tentunya untuk melindungi diri.
"Jangan-jangan nantinya masyarakat bukannya mati karena Corona tapi akibat kelaparan, dan tenaga medis tumbang karena tertular pula disebabkan APD yang masih minim," ujarnya.
Terakhir pesannya, Corona sudah meluluhkan persendian bangsa. Jangan biarkan lagi Corona menjadi makhluk kejam yang akan membinasakan tatanan sosial, ekonomi, adat, budaya dan agama. Bahkan sebagai "penjajah" yang akan mengakhiri kehidupan suatu bangsa.
"Untuk itu mari kita lawan bersama Corona dengan tugas dan fungsi kita masing-masing. Sembari terus berdo'a kepada sang pencipta, semoga masa masa sulit ini cepat berlalu," pungkasnya. (uki/hri)
0 comments:
Posting Komentar