PASAMAN, (GemaMedianet.com) — Seorang pemuda di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat yang bernama Aldi Nofrianto (29) dengan kesadaran sendiri memilih isolasi mandiri di sebuah pondok milik keluarganya usai pulang merantau dari Malaysia.
Aldi Nofrianto (29) mengungkapkan inisiatif sendiri itu dilakukan untuk mengantisipasi keluarga dan masyarakat akan penyebaran virus corona desease (Covid-19).
"Ini sudah hari yang ke-10 saya mengisolasi diri secara mandiri di pondok ladang ini pak, usai pulang dari Malaysia," terang Aldi Nofranto dihadapan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Atos Pratama bersama rombongan di kawasan Padang Data Jorong Kubang, Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Minggu (19/4/2020).
Aldi Nofrianto menyebutkan usai pulang dari Malaysia via Kota Batam langsung menuju pondok di ladang milik keluarganya untuk mengisolasi diri di daerah Padang Data Jorong Kubang, Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping.
"Saya sudah 5 tahun merantau ke Malaysia dan kemarin pulang via Kota Batam. Saat mau pulang kampung juga sudah saya sampaikan, bahwa tidak akan menuju rumah, namun langsung ke pondok di ladang ini untuk isolasi mandiri. Ini demi keamanan dan kenyamanan kita semua, agar sama-sama mencegah penyebaran Covid-19," kata Aldi yang merupakan alumni SMKN 1 Lubuk Sikaping ini.
Aldi Nofrianto mengaku ikhlas menjalani masa karantina mandiri itu, meski harus berpisah dengan keluarganya yang lumayan jauh dari pemukiman penduduk.
Baca Juga : Gugus Tugas Covid-19 Pasaman Bantu Kebutuhan Puluhan KK Isolasi Mandiri
"Sangat ikhlas. Meski pun harus menahan rasa rindu berkumpul bersama keluarga sampai berakhirnya masa karantina mandiri ini. Untuk kebutuhan sehari-hari langsung diantarkan oleh orangtua setiap hari ke sini," ungkapnya.
"Sangat ikhlas. Meski pun harus menahan rasa rindu berkumpul bersama keluarga sampai berakhirnya masa karantina mandiri ini. Untuk kebutuhan sehari-hari langsung diantarkan oleh orangtua setiap hari ke sini," ungkapnya.
Gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Pasaman, Atos Pratama yang langsung pergi meninjau ke pondok ladang mengaku sangat terharu akan kesadaran masyarakat dalam menjaga sesama dari infeksi Virus Corona.
"Ini yang kita apresiasi. Demi sayang sama keluarga dan masyarakat, ia memilih karantina mandiri. Karena ia sadar baru saja pulang dari daerah pendemi dan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP)," kata Atos Pratama.
Atos Pratama menyebutkan penyakit Covid-19 bukanlah aib yang mesti dikecilkan, jika masyarakat memang terinfeksi.
"Jangan sampai terjadi. Makanya diperlukan kesadaran dan kejujuran bagi siapapun yang baru sampai dari daerah pendemi untuk melaporkan diri. Kemudian melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Kalau memang ada keluhan, segera laporkan untuk diperiksa kesehatannya. Agar wabah ini tidak terus meluas," tambahnya.
Disamping itu kata dia semua pihak harus saling support dan mendukung bagi masyarakat yang melakukan karantina mandiri.
"Menjalankan protokol kesehatan yang ada. Kalau tidak penting, jangan keluar rumah. Perbanyak aktifitas dirumah. Kemudian kalau memang perlu, keluar dengan memakai masker. Jaga kontak sosial, dan rawat pola hidup sehat," katanya.
Dalam kesempatan itu Atos Pratama juga memberikan sejumlah bantuan sembako kepada Aldi Nofrianto untuk memenuhi kebutuhan pokok selama masa karantina mandiri tersebut.
"Jangan nilai jumlahnya, akan tetapi nilailah supportnya. Semoga selesai empat hari ini masa karantina mandiri, Aldi bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan sehat. Kami juga meminta kepada semua kalangan perantau, jika memang bekal sangat cukup janganlah dulu mudik. Menetaplah dulu di rantau sampai wabah ini aman. Ini juga demi menjaga keluarga kita dari wabah corona," tutupnya. (Noel)
0 comments:
Posting Komentar