Zalmadi Malin Basa Dilewakan Sebagai Guru Gadang

PADANG, (GemaMedianet.com) — Anggota DPRD Kota Padang, Zalmadi Malin Basa resmi menyandang guru tuo silek (silat) setelah dilewakan dalam kegiatan tradisi dan budaya Urak Balabek di Medan Nan Bapaneh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji Jalan Bypass Kuranji, Sabtu (29/2/2020).

Zalmadi Malin Basa dilewakan sebagai tuo silek bersama 90 Tuo Silek yang ada di Kenagarian Pauh IX yang terdiri dari sembilan tapian, dan selanjutnya diakui menjadi guru gadang (besar) dan sehamparan dengan ninik mamak yang ada di Nagari.

Urak Balabek yang merupakan tradisi dan budaya untuk malewakan guru silat (Tuo Silek) di Kenagarian Pauh IX Kuranji ini telah sejak lama dinantikan anak nagari.

Terbukti, sejak kembali dilaksanakan sebagai Alek Nagari Pauh IX pada pembukaan kegiatan Kamis (27/2) malam antusias masyarakat cukup tinggi untuk kembali menyaksikan kegiatan tradisi dan budaya anak nagari di sembilan tapian ini. Apalagi, selama kurun waktu 14 tahun kegiatan yang sarat dengan nilai-nilai etika dan moralitas ini urung dilaksanakan.

Bahkan, hingga di malam puncak kegiatan Urak Balabek, Sabtu malam, tak henti ratusan anak nagari baik tua dan muda terus memadati Medan Nan Bapaneh KAN Pauh IX Kuranji, yang berada di samping kantor Polsek Kuranji ini.

Salah satu prosesi malewakan Tuo Silek itu ditandai dengan mancak kilek padang (mengkilatkan pedang) di tengah gelanggang yang disambut oleh ninik mamak pandeka dan penghulu tapian.

"Kami berterimakasih kepada ninik mamak, anak nagari dan KAN Pauh IX yang telah mengangkat serta malewakan durinya sebaga guru/tuo silek melalui Urak Balabek ini," ungkap Zalmadi.

Dengan demikian, kata Anggota Komisi IV DPRD Padang ini, secara resmi para tuo silek sudah diakui dan duduk sejajar dengan ninik mamak ketika ada acara adat.

Selain dilewakan sebagai tuo silek di malam yang sakral tersebut, dengan melewati prosesi Mangilekan Padang sebagai Guru Tuo pada Sasaran Sarik Sakti Rimbo Tarok di Tapian Jambak Baduo Gunung Sarik, tokoh masyarakat Pauh IX ini juga sekaligus malatiang diangkat jadi Guru Gadang (Guru Besar) pada sasaran tempat tapian tersebut.

Zalmadi Malin Basa sebagai anak nagari Pauh IX Kuranji ini berharap, kegiatan Urak Balabek selama tiga malam ini menjadi awal pelestarian Pencak Silat serta diaplikasikan secara teori dan praktek.

"Ini bagian dari pelestarian untuk kemajuan adat dan budaya Minangkabau, khususnya adat dan budaya di Pauh IX Kuranji jangka panjang," tuturnya.

Apalagi menurutnya, silat merupakan salah satu kegiatan yang ke depannya  mampu membentengi generasi muda dari pengaruh pergaulan negatif, terutama di tengah arus globalisasi dewasa ini.

Untuk itu politisi Partai Berkarya ini mengajak generasi muda beserta seluruh elemen masyarakat bersama-sama menggali dan melestarikan silat.

"Mari kita pelajari silat ini ke depannya, karena silat adalah suatu kebutuhan dalam masa generasi muda bahkan hingga di hari tua. Terlebih lagi generasi muda Minangkabau tidak selamanya untuk hidup di kampung. Seperti kata pepatah "Karantau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu, di rumah baguno balun," tukasnya.

Pepatah itu memberi arti, sebut Zalmadi, bahwa sebetulnya dalam berbagai riwayat kehidupan di Minangkabau telah memberi gambaran bagi generasi muda yang "baguno balun" di kampung untuk pergi merantau. Carilah ilmu dan penghidupan di rantau, agar kelak bisa digunakan untuk mengembangkan kampung halaman.

"Apa yang menjadi bekal sebelum merantau? Kira harus pelajari silek dahulu, baru kita diizinkan ninik mamak merantau agar memiliki bekal selama di perantauan," terang Zalmadi yang juga Pembina Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW RI) Sumatera Barat.

Seperti diketahui beberapa anggota DPRD Kota Padang lainnya, seperti Zulhardi Z Latif turut dilewakan sebagai Guru Gadang bersama Zalmadi beserta empat guru gadang lainnya, sedangkan Mastilizal Aye juga ikut dilewakan sebagai Tuo Silek bersama 90 Tuo Silek. (uki)

....share