MEDAN, (GemaMedianet.com) — Provinsi Sumatera Utara (Sumut) saat ini dinyatakan berstatus siaga terkait penyebaran virus corona atau Covid-19. Sekaitan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah ini. Mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas), menyediakan anggaran darurat hingga menambah fasilitas rumah sakit rujukan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ketika memimpin rapat penanggulangan wabah Covid-19 di Ruang Rapat Lantai 8 Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (16/3/2020).
Hadir diantaranya Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) R Sabrina, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, Kepala OPD Pemprovsu, perwakilan rumah sakit pemerintah/swasta, TNI/Polri dan pejabat terkait lainnya.
Gubernur menegaskan, hingga saat ini berdasarkan keterangan tim medis belum ada yang positif Covid-19. Namun ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RS Adam Malik dan satu orang lagi sedang dalam perjalanan menuju RS Adam Malik.
“Paling lambat besok sore hasil laboratorium bisa diketahui apakah mereka positif atau negatif. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akan dibentuk satuan gugus tugas yang akan segera dibentuk dengan diketuai oleh Kepala BPBD Sumut yang bekerja sama dengan TNI dan Polri," ujar Gubernur Edy Rahmayadi.
Karena telah ada tiga orang pasien berstatus PDP, Gubernur pun mengatakan bahwa saat ini Sumut memberlakukan status Siaga Covid-19. Penetapan status ini menurutnya tidak boleh sembarangan, namun ada beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan.
"Kita harus pelajari terlebih dahulu apakah sudah menggangu kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi dan hukum yang ada di Sumut,” katanya.
Selain membentuk Satgas, menurut Gubernur, Pemprov juga berupaya menyediakan anggaran darurat dari BPBD Sumut yang berkisar Rp18 miliar. Bila masih kurang, akan diupayakan dari PAPBD Sumut.
“Kita akan siapkan dana tak terduga dari BPBD Sumut yang bersisa Rp.18 miliar dari total Rp.30 miliar yang dianggarkan, dimana Rp.12 miliarnya sudah dialokasikan untuk korban bencana longsor dan banjir bandang Labura, Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal Natal waktu yang lalu. Bila itu kurang akan kita anggarkan di Perubahan APBD, karena nyawa orang adalah penting dari apapun. Saya tidak akan menghitung-hitung dana yang akan habis untuk menyelamatkan rakyat," tambah Edy.
Pemprov Sumut juga akan menambah rumah sakit (RS) rujukan dan meningkatkan ketersediaan ruang isolasi. Untuk itu, kata Edy, akan mengumpulkan para direksi rumah sakit swasta yang ada di daerah ini agar ikut andil membantu mengatasi masalah ini.
"Saat ini hanya lima rumah sakit yang layak menjadi rujukan, yakni RSUP H Adam Malik yang ditopang oleh RS Haji, RS USU, RS Bhayangkara dan RSUD Lubuk Pakam, ruang isolasi dengan suhu negatif kita pun terbatas. Untuk itu nanti saya akan mengumpulkan seluruh direksi RS swasta untuk meminta bantuannya. Bersama-sama kita tangani ini. Kita lakukan langkah-langkah pencegahan, segala sesuatunya kita persiapkan, berapa pun dana yang kita miliki harus dikerahkan, untuk keselamatan warga saya," terang Edy.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Gubernur juga menginstruksikan agar menunda pelaksanaan beberapa kegiatan di keramaian, seperti Sumut Fair dan kegiatan keramaian lainya, karena kondisinya bisa membahayakan.
“Namun saya belum berlakukan sekolah untuk libur, karena hal itu perlu kita kaji. Apakah dengan sekolah libur bisa menyelesaikan masalah. Terkait beberapa sekolah diliburkan, masing-masing daerah punya cara penanganannya sendiri. Namun demikian, saya akan ikuti terus perkembanganya," tambah Edy Rahmayadi.
Ketua BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis menyampaikan, nantinya Satgas Covid-19 tersebut akan memiliki empat jenis posko.
"Posko utama itu nanti akan berada di kantor saya, karena akan menjalankan tugas manajemen karena ini termasuk wabah penyakit non bencana alam. Lalu akan ada posko pendukung, dimana setiap rumah sakit yang ditunjuk ada juga posko lapangan yang akan dibangun di setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut yang nantinya langsung memberikan laporan kepada tim gugus tugas provinsi dan posko media center di Dinas Kesehatan Sumut. Kita juga akan siapkan beberapa ruang isolasi di pelabuhan serta bandar udara," tambahnya.
"Posko utama itu nanti akan berada di kantor saya, karena akan menjalankan tugas manajemen karena ini termasuk wabah penyakit non bencana alam. Lalu akan ada posko pendukung, dimana setiap rumah sakit yang ditunjuk ada juga posko lapangan yang akan dibangun di setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut yang nantinya langsung memberikan laporan kepada tim gugus tugas provinsi dan posko media center di Dinas Kesehatan Sumut. Kita juga akan siapkan beberapa ruang isolasi di pelabuhan serta bandar udara," tambahnya.
Terkait status jemaah tabligh akbar yang baru pulang dari Malaysia, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, telah mendata jemaah tersebut.
"Ada 105 orang warga Sumut yang hadir ke tabligh akbar itu. Sudah kita masukan pada daftar orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19. Kita akan awasi dan pantau," terangnya.
"Ada 105 orang warga Sumut yang hadir ke tabligh akbar itu. Sudah kita masukan pada daftar orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19. Kita akan awasi dan pantau," terangnya.
#uki I HumasSumut
0 comments:
Posting Komentar